KH Mahrus Aly (1907-1985) dikenal sebagai ulama besar yang berjasa besar dalam mengkader ulama lewat Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. KH. Basori Alwi (1927-2020) adalah Ulama yang masyhur dikenal sebagai Qori Internasional, Pendiri Jamiyyatul Qurro' wal Huffadz dan Perintis Pesantren Ilmu Al-Qur'an (PIQ) Singosari, Malang.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Nama lengkap beliau adalah Abdullah Kafabihi Mahrus. Lahir di Kediri tanggal 2 September 1960. Merupakan putra ke-12 dari 14 bersaudara dari KH. Mahrus Aly dan Ny. Hj Zainab dan cucu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri yaitu KH. Abdul kini berdomisili di ndalem yang ada di Pondok Unit HMC, tepat di JL. kh. Abdul Karim Desa Lirboyo Kecamatan Kota Mojoroto. kediri. Secara geografis dari sisi timur P3HMQ berjarak 100 m dari pondok induk Lirboyo dan dari sisi barat rumah desa Lirboyo juga 100 M Maghfurlah KH. Imam Yahya Mahrus. Sebagai seorang anak, dia adalah anak yang cukup keras kepala. Mungkin karena ia lebih cenderung bergelut dengan dunia pendidikan umum dibandingkan dengan dunia pesantren, sedangkan ayahnya, KH. Mahrus 'Aly lebih menyukainya karena ia lebih fokus pada studi agama. Sampai suatu hari ayahnya memanggilnya, dia mendapat buku aljabar dari ayahnya dan bertanya "Pelajaran macam apa ini? Mengapa belajar seperti itu?". Sejak saat itu, hatinya tergerak untuk mempelajari agama ketimbang pendidikan umum. Semasa muda, ia mengenyam pendidikan di Pesantren Lirboyo tepatnya di Madrasah Hidayatul Mubtadien. Setelah lulus, ia memperdalam ilmunya di Pon-Pes Al-Fadllu Kaliwungu, Kendal yang diasuh oleh KH saat itu. Dimyathi Ro'is. Dari sekian banyak putra KH. Mahrus Aly, hanya Buya panggilan santri perempuan yang diajak oleh Mbah Kyai Dimyathi membacakan Al-Qur'an untuknya, namun dengan syarat ia tidak boleh menceritakan kepada siapa pun tentang Al-Qur'an Mbah Dimyathi mengajarkan Al Quran kepada Buya sangat unik. Cara beliau mengajar tidak terbatas ruang dan waktu. Mbah Dimyathi juga mengajari Buya Al-Qur'an di mana-mana, ketika di sawah dia juga mengaji di sawah, ketika di kolam dia juga mengaji di kolam. Dengan hanya berbekal badan dan pakaian yang Buya kenakan, ia sudah siap mengikuti perintah gurunya. Setiap kali, Buya harus berdiri dan menunggu amanat dari gurunya. Suatu hari Buya diajak Buya Dim ziaroh untuk berziarah ke makam Sunan Ampel, tiba-tiba dia diberitahu bahwa nantinya Buya sendiri akan menjadi penerus KH. Mahrus Ali. Tiba-tiba dia kaget ketika mendengar hal itu, dia langsung bergegas pulang dan memberi tahu ayahnya. Di usia yang relatif muda kurang lebih 25 tahun ia memiliki amanah yang cukup besar, yaitu melanjutkan perjuangan ayahnya untuk menyediakan sebuah pondok pesantren. Pada tanggal 30 September 1985, beliau berhasil mengikuti salah satu amalan Nabi, yaitu menikahSeorang wanita saleh dari Cirebon, Ny. hj. Azzah Nur Laila dipilih oleh KH. Mahrus Aly sebagai menantunya. Dari prosesi pernikahan yang dipimpin oleh KH. Mahrus Aly, alhamdulillah sampai saat ini dia dan keluarganya hidup sakinah, mawaddah, warrohmah. Dia adalah orang yang aktif dalam organisasi. Beberapa organisasi besar yang pernah diikutinya adalah PCNU Kota Kediri selama dua periode 2004-2012 sebagai pengurus, PBNU Pusat 2010-2015 sebagai ketua Syuriah dan MUI Kota Kediri 2009-sekarang sebagai ketua. Ia juga kini menjadi salah satu wali utama Pon-Pes Lirboyo dan Rektor Institut Agama Islam Tribakti IAIT Kediri, melanjutkan amanah yang pernah dipegang oleh ayahnya, KH. Mahrus Aly dan saudaranya KH. Imam Yahya Mahrus. Ada yang unik dari dirinya yang mungkin tidak ditemukan di belahan dunia manapun, yaitu ia tidak pernah memakai celana dalam segala aktivitas apapun. "Meski kapasitas saya sebagai rektor, saya terikat pada Pon-Pes Lirboyo, karena Pon-Pes selalu identik dengan Sarung". Jelas dia adalah rektor IAIT, di kalangan mahasiswa dia dikenal sebagai orang yang tenang, sabar, ulet, pengertian dengan orang lain, 'alim, dan ilmu tasawufnya sangat tinggi. Terbukti ketika beliau menyampaikan mauidzah hasanahnya dan ketika beliau berperilaku beliau menunjukkan kebijaksanaannya khususnya dalam bidang tasawuf. Tak hanya itu, ketika diundang oleh organisasi yang terkait dengan kemahasiswaan atau lembaga sosial, ia selalu hadir meski hanya sebentar, kecuali ada kendala yang sangat berarti. Inilah salah satu ciri beliau yang disenangi oleh para siswa sehingga mereka mengaguminya. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
Ditahun 1929 M, KH. Mahrus Aly melanjutkan ke Pesantren Kasingan, Rembang, Jawa Tengah asuhan KH. Kholil. Setelah 5 tahun menuntut ilmu di pesantren ini (sekitar tahun 1936 M) KH. Mahrus Aly berpindah menuntut ilmu di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Karena sudah punya bekal ilmu yang mumpuni KH. Mahrus Aly berniat tabarukan di Pesantren Lirboyo. Namun beliau malah diangkat menjadi Pengurus Pondok dan ikut membantu mengajar.
Oleh Ahmad Ali Adhim KH. Ahmad Hasan Syukri Zamzami Mahrus adalah salah satu putra Al-Magfurlah KH. Mahrus Ali Lirboyo. Diantara saudara beliau adalah KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus, KH. An’im Falahuddin Mahrus yang merupakan penerus dari Mbah Kiai Mahrus Ali Lirboyo. KH. Hasan Syukri Zamzami Mahrus merupakan Suami Bu Nyai Hannah Zamzami Lirboyo, beliau berdua mengasuh pesantren Pondok Pesantren Putra-Putri Al-Baqoroh yang berlokasi di Jl. KH. Abd Karim, Lirboyo, Kec. Mojoroto, Kediri, Jawa Timur. Putrinya yang bernama Ning Sheila Hasina menikah dengan Gus Ahmad Kafa. Pondok Pesantren Al-BaqorohProfil Pondok Pesantren Haji MahrusBerita Terkait Pondok Pesantren Al-Baqoroh Awal didirikannya Pondok Pesantren Putra-Putri Al-Baqarah bisa dikatakan punya dua kaitan. Pertama, ketika hendak mendirikan rumah yang sekarang beliau tempati ini, KH. Hasan Zamzami Mahrus diijazahi oleh abah beliau, KH. Mahrus Ali, untuk sering-sering mewiridkan surat Al-Baqarah ketika mendirikan rumah nanti dan melanggengkan mengamalkannya. Kedua, selain dari alasan yang pertama tadi, beliau juga dinasihati untuk memelihara sapi perah, dan beliaupun memulainya sekitar tahun 1996 M. hingga saat ini. Ketika itu hanya ada beberapa santri yang ikut mengabdi pada beliau, hingga kemudian peternakan sapi beliau bertambah dan semakin bertambah pula santri putra dan santri putri yang ikut mengabdi kepada beliau hingga berjumlah sekitar 60-an orang. Sampai pada jumlah sebanyak itu, Pondok Pesantren Putra-Putri Al-Baqarah belum resmi berdiri karena jumlah semua santri yang ikut beliau berstatus sebagi Khadim. Hingga pada tahun 2004 M, perwakilan dari santri Pati dan Kudus yang berdomisili di Asrama Pondok Induk Lirboyo sowan untuk meminta izin mendirikan asrama di belakang ndalem beliau karena di Pondok Induk belum ada asrama resmi untuk santri Pati dan Kudus, dan beliaupun memberikan izin. Pada tahun itu juga pembangunan asrama mulai dibangun dan jumlah santripun mulai bertambah. Sebagai permulaan, kepengurusanpun segera dibentuk dan mulai resmi menjadi Pondok Unit pada tahun 2011 M/1432 H.[1] Profil Pondok Pesantren Haji Mahrus Pondok Pesantren Lirboyo Haji Mahrus PPHM merupakan satu di antara beberapa pondok unit yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Lirboyo. Pondok unit ini terletak sekitar 100 meter sebelah timur Pondok Induk. Tepatnya pada tahun 1952 M. pondok ini didirikan oleh KH. Mahrus Aly, ketika itu kondisi stabilitas nasional sedang diganggu oleh kaum komunis. Awal-mulanya, sang pendiri KH. Mahrus Aly tidak bermaksud mendirikan pondok. Hanya secara kebetulan KH. Mahrus Aly diberi lahan oleh KH. Abdul Karim untuk membuat rumah sekaligus majelis taklim sebagai sarana mangajarkan atau membacakan kitab-kitab kepada para santri. Kemudian di sebelah utara dari majelis taklim dibuat sebuah kamar yang sangat sederhana berukuran lebar 2×4 m, sekedar sebuah tempat istirahat bagi santri yang sehari-harinya menjadi khadim beliau. Pada tahun 1956 M, kamar yang disediakan tidak memadai untuk menampung khodim yang telah mencapai 20 orang. Sehingga beliau dengan para santri kemudian membangun tiga kamar sederhana yang kemudian dikenal dengan nama HM. Pada tahun 1958, dibentuk pula kepengurusan pondok HM yang berada di bawah naungan kepengurusan Pondok Induk. Bersamaan dengan renovasi ndalem KH. Mahrus Aly, dibangun juga asrama baru dengan dana murni dari swadaya santri yang terdiri dari 4 kamar dan selesai dibangun pada tahun 1959 M. Semenjak itu, atas restu beliau, status pondok pesantren HM diresmikan menjadi Pondok Unit Lirboyo. Kemudian pada tahun 1960, satu unit ruang tamu, dan 4 ruang kamar santri berhasil disempurnakan pembangunannya. Pada era ini pula, KH. Mahrus Aly merubah status musholla HM menjadi masjid sebagai tempat i’tikaf yang sah, meski bukan masjid Jami’ untuk sholat Jum’at. Pasca kepergian KH. Mahrus Aly pada tanggal 06 Ramadlan 1405/ 26 Mei 1985, kepemimpinan Pondok Unit HM dilanjutkan oleh putra-putra beliau, yaitu KH. Imam Yahya Mahrus, K. Harun Musthofa SE, KH. Abdullah Kafabihi Mahrus, KH. Zamzami Mahrus dan KH. An’im Falahuddin Mahrus. Waktu itu, di antara putra-putra Mbah Mahrus yang lebih berperan aktif dalam mengurusi pondok pesantren HM adalah KH. Imam Yahya Mahrus mengingat KH. Imam Yahya merupakan putra terbesar. Setelah kurang lebih selama tiga tahun KH. Imam Yahya Mahrus mengurusi Pondok Pesantren HM, beliau mempunyai inisiatif untuk membangun Pondok Pesantren Lirboyo HM Al-Mahrusiyah. Sedangkan untuk saat ini, PPHM diasuh oleh putra Al-Magfurlah KH. Mahrus Aly di antaranya; Romo KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus, KH. Ahmad Hasan Syukri Zamzami Mahrus, KH. An’im Falahuddin Mahrus. Pada tahun 2005, atas inisiatif beliau KH. Abdulloh Kafabihi Mahrus, dengan sedikit renovasi dilakukan pengalih-fungsian satu unit asrama santri yaitu asrama al-Ukhuwwah menjadi ruang tamu dan memindahkan santri yang bermikum di asrama tersebut ke asrama baru yang diberi nama al-Musthofa. Perlu diketahui bahwa pembentukan dan pembagian asrama disamping sebagai tempat hunian santri, asrama juga berfungsi agar para santri lebih mudah dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan. Dan pada tahun 2014, dikarenakan semakin banyaknya jumlah santri serta telah selesainya tahap pembangunan ruangan di atas asrama al-Musthofa, maka ruangan lantai II Musholla PPHM yang awalnya merupakan asrama an-Nidzomiyyah, dialih-fungsikan menjadi aula yang digunakan untuk kegiatan berjama’ah, sekaligus ruang belajar. Sedangkan untuk asrama an-Nidzomiyyah yang pada awalnya berada di atas Musholla, dipindahkan ke asrama yang berada di atas asrama al-Musthofa dan berganti nama menjadi asrama az-Zamzamiyyah. Pada tanggal 02 Syawal 1439 H. diresmikan asrama baru yang diberi nama al-Aziziyyah yang terdiri dari 4 kamar santri yang bertempat di gedung atas kamar mandi umum gedung al-Musthofa. [1] [2] Profildan Biografi KH. Abdullah Kafabihi Mahrus Ali About Press Copyright Contact us Creators Advertise Developers Terms Privacy Policy & Safety How YouTube works Test new features
BandarLampung, NU Online Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, KH. Abdullah Kafabihi Mahrus mengingatkan bahwa di antara reaksi saat seseorang menuntut ilmu di pondok pesantren atau nyantri adalah adanya goncangan-goncangan dari dalam diri dan jiwa.Namun goncangan itu menurutnya adalah merupakan reaksi dari ilmu.
KH Abdullah Kafabihi Mahrus atau yang kerap disapa dengan panggilan KH. Kafabihi Mahrus Lirboyo Lahir di Kediri tanggal 2 September 1960. Beliau merupakan putra ke 12 dari 14 bersaudara dari pasangan KH. Mahrus Aly dan Ny. Hj Zainab. Beliau juga merupakan cucu dari pendiri Pondok Pesantren Lirboyo kota Kediri yaitu KH. Abdul Karim.
ZamzamiMahrus dan KH An'im Falahuddin Mahrus. KH Mahrus Aly lahir pada tahun 1906 di Dusun Gedongan, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Ia adalah anak bungsu dari sembilan bersaudara, dari pasangan KH Aly bin Abdul Aziz dengan Hasinah binti KH. Sa'id. Mahrus Aly melepas masa lajangnya pada tahun 1938 dengan menikahi salah satu putri dari Pendiri Pondok Pesantren Lirboyo KH Abdul Karim yang bernama Zaenab. .
  • dd13lzxja8.pages.dev/67
  • dd13lzxja8.pages.dev/116
  • dd13lzxja8.pages.dev/812
  • dd13lzxja8.pages.dev/811
  • dd13lzxja8.pages.dev/44
  • dd13lzxja8.pages.dev/827
  • dd13lzxja8.pages.dev/412
  • dd13lzxja8.pages.dev/971
  • dd13lzxja8.pages.dev/225
  • dd13lzxja8.pages.dev/207
  • dd13lzxja8.pages.dev/340
  • dd13lzxja8.pages.dev/12
  • dd13lzxja8.pages.dev/847
  • dd13lzxja8.pages.dev/996
  • dd13lzxja8.pages.dev/896
  • biografi kh kafabihi mahrus