KMI/MA Diniyyah Putri Lampung DPL setara dengan jenjang pendidikan SMA merupakan pendidikan khusus wanita di bawah naungan Perguruan Diniyyah Putri Lampung. Madrasah yang didirikan pada tahun 1978 ini mempunyai 3 memiliki tiga Program Studi IPA, IPS, dan Ilmu-Ilmu Keagamaan. KMI/MA DPL berstatus “Terakreditasi A Unggul” dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah BANSM Kemendikbud. Selain mencapai tujuan pendidikan nasional, KMI/MA DPL juga menitikberatkan pada bidang pendidikan keguruan dan keterampilan Tata Boga, Administrasi Perkantoran, Tata Busana, dan IT sebagai program untuk mencapai tujuan Pendidikan Perguruan Diniyyah Putri Lampung. Proses Kegiatan Belajar Mengajar KBM mengikuti standar kompetensi yang dicanangkan pemerintah serta menggunakan kurikulum pesantren yang dimiliki oleh Diniyyah Putri sejak awal berdiri dulu dengan pengembangan sesuai tuntutan zaman. Di samping bahasa Indonesia, bahasa Arab dan bahasa Ingris menjadi bahasa pengantar dalam proses KBM. Meskipun keberadaannya merupakan tahap lanjutan proses pendidikan dan pengajaran dari DMP/MTs DPL, KMI/MA DPL juga membuka peluang lulusan SMP/MTs lainnya untuk bergabung. Dengan program I’dadi pembekalan intensif dapat langsung menyesuaikan dari masuk KMI/MA DPL. Distingsi yang dimiliki KMI/MA DPL yaitu mendidik putri sejati yang berkarakter ibu pendidik yang berjiwa Islam, cakap, dan aktif. Jiwa Islam yang moderat wasathiyah ditanamkan guna menjunjung tinggi agama Islam. Kecakapan dan keaktifan dibekalkan pendadaran dan pengembangan supaya dapat berkontribusi maksimal dalam membina masyarakat sebagai implementasi cinta tanah air dan bangsa. Penanaman jiwa Islam bagi santriwati KMI/MA DPL dilaksanakan melalui beberapa materi dan kegiatan yaitu Pelajaran Agama Islam, kedisplinan harian, pelaksanaan ibadah harian, hafalan do’a-do’a ma’thur, tahsin bacaan al-Qur’an, dan tahfizh serat-surat pilihan. Adapun pendadaran yang diimplementasikan supaya santriwati cakap dan aktif dipilihberdasarkan peran dan ruang lingkup nya yang terdiri dari 3 kategori [1] Sebagai pendidik dalam keluarga atau informal dibekali PKK, Ilmu Jiwa, Ilmu Pendidikan, Tata Boga, Tata Busana, dan tugas sebagai Pengurus Asrama. [2] Sebagai pendidik dalam lingkungan formal, dibekali Ilmu Jiwa, Ilmu Pendidikan, dan Praktik Mengajar. [3] Sebagai pendidik dalam lingkungan non-formal dibekali kesempatan sebagai pengurus kelas, pengurus organisasi PKM dan OSPDPL, pramuka, dan muhadhorah. Selain pendadaran yang intensif, santriwati juga mendapat peluang untuk mengembangkan bakat dan minat. Pengembangan prefesionalitas sebagai Ibu pendidik difasilitasi berdasarkan mata pelajaran penjurusan yang meliputi; Ilmu-Ilmu Keagamaan, Ilmu-Ilmu Alam, Ilmu-Ilmu Sosial. Adapun narasi pengembangan ibu pendidik dapat terakomodir berdasarkan mata pelajaran dan kegiatan yang meliputi; Matematika, Bahasa Inggris, bahasa Arab, dan Bahasa Indonesia, serta kegiatan mohadhorah. Semua kegiatan yang dijalankan dalam proses pendidikan dan pengajaran di KMI/MA tersebut terpompa spirit satjiwa; keimanan, keikhlasan, kesederhanaan, keukhuwahan, kevisioneran, dan kreativitas. Tamatan KMI/MA DPL bebas memilih perguruan tinggi negeri maupun swasta di dalam negeri maupun di luar negeri. Pada tahun 2023, KMI/MA DPL berkolaborasi dengan Universitas AlAzhar dalam hal harmonisasi kurikulum yang bermutu sehingga tamatan KMI/MA DPL bagi yang berminat dapat dengan mudah melanjutkan ke Universitas Al-Azhar dan perguruan tinggi unggulan lainnya di Timur Tengah. Profil alumni KMI/MA DPL bergelut di berbagai profesi da’iyah, guru, dosen, dokter, hakim, tentara, polisi, pengusaha, dll. dengan tetap berjiwa santri putri sejati sebagai ibu pendidik yang berjiwa Islam, cakap, dan aktif dan bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat.
TanahDijual di Jati Agung, Lampung Selatan, Lampung di Bawah 100 Juta ⭐ Bisa Nego ️Cicilan Ringan ️ Strategis ️Dekat Transportasi Umum ️ Proses Mudah & Cepat
Abstract The presence of Pesantren for women in Indonesia is nothing new as, since tens of years ago, Islamic boarding schools for women have their own share in the society. Besides having peculiarities, Islamic boarding school for women is certainly capable of preparing the younger generation of educators in the future. Diniyah Putri Lampung DPL can be considered the only female Islamic boarding school that has a plus in education in this region. In addition to equipping students with the academic knowledge, it also prepares them with a number of practical knowledge which would be useful when they get married. Throughqualitative research, it was found that Diniyah Putri Lampung was founded by some public figures of Lampung who care about education. They sent some young women to study at Diniyah Putri in Padang Panjang, West Sumatera, to study. It can be concluded that DPL is a “copy” of Diniyah Putri in Padang Panjang in terms of education, cadre preparation, and curriculum.
PondokPesantren Darussalam Kota Metro - Lampung. Jl. Kemiri no.2 15A Iring Mulyo Metro Timur Kota Metro - Lampung, Kode Pos 34111 **Biaya Pendidikan Santri Putri** Bangunan* Rp. 500.000. Asrama 1 Tahun Rp. 1.000.000 Total Biaya Rp. 2.500.000 * Hanya a wal masuk ** SPP bisa dicicil perbulan) Posted by Pondok Pesantren Darussalam
Pesantren terbaik di Lampung Selatan tergolong banyak. Terutama jika dicari di Google Maps. Dalam perhatian kami identitas pesantrennya juga cukup variatif jika dibandingkan daerah lain seperti pesantren di Tanggamus. Oleh sebab itu kami sangat tertarik untuk mengulas pesantren terbaik di Lampung Selatan. Mulai dari pesantren modern, pesantren tahfidz Quran, pesantren tradisional, pesantren kitab kuning, hingga mungkin pesantren gratis. Dasar pencarian kami adalah review di internet, rating Google, dan beberapa unsur lainnya sehingga menghasilkan beberapa ponpes pilihan di Lampung Selatan. Nomor bukanlah ranking. Pesantren Al Mujtama’ Al Islamiy Jati AgungPesantren Khusus Putra An Nida Pesantren Putri Eksklusif Tahfidz Bersanad 30 JuzPesantren Modern Gontor KaliandaPonpes Roudlatul Quran Empat Jati AgungPonpes Nurul Huda NatarPesantren Ulul Albub JatiagungPesantren Shuffah Hizbullah Al FatahDaftar Pesantren Bagus di Lampung Selatan Pesantren Al Mujtama’ Al Islamiy Jati Agung Pesantren ini beralamat di Gang Pancur Blok 1 B, Karang Anyar, Jati Agung, Karang Anyar, Kec. Jati Agung. Untuk putra dan putri lulusan SD atau SMP dengan sistem modern. Maka sering disebut juga dengan Islamic Boarding School. Sistem pendidikannya menurut kami mirip dengan Gontor Ponorogo. Kurikulumnya KMI, yaitu menggabungkan antara pendidikan formal dan diniyyah dalam sistem kelas. Dengan durasi enam tahun untuk lulusan SD dan empat tahun untuk lulusan SMP. Menurut kami yang lebih dari pesantren ini adalah unsur fasilitasnya, bisa dikatakan lebih memadai. Gedung-gedungnya juga terlihat bagus dan rapi. Oleh sebab itu menjadi salah satu pesantren terbaik di Lampung Selatan. Adapun untuk biayanya agak unik. Karena putra dan putri ada perbedaan signifikan. Untuk putra sekitar juta sekaligus buku. Sedangkan untuk putri mencapai juta sekaligus buku. Tentu cukup lumayan. Info lebih lebih lanjut bisa kunjungi website resminya di sini. Pesantren Khusus Putra An Nida Pesantren ini memiliki alamat di Jl. Hi. Lubis, Karang Anyar, Kec. Jati Agung. Namanya naik daun karena fokus pada aspek pendidikan umum, tahfidz Quran dan Bahasa Arab Inggris. Adapun untuk jumlah santrinya lebih dari 350. Dalam aspek pendidikan formal akreditasinya yang tertulis di brosur B. Prestasinya juga banyak yang berkaitan dengan Al Quran, seperti juara seni baca Quran di JIFEST SMAN Bandar Lampung 2018. Menurut kami salah satu targetnya menarik, yaitu hafal minimal empat juz setiap tahun dan mampu mengartikannya. Dalam keseharian juga porsi hafalan Qurannya lumayan banyak selain pembiasaan bahasa. Oleh sebab itu menjadi salah satu pesantren terbaik di Lampung Selatan. Ada juga program khusus tahfidz Quran yang artinya memiliki target 30 juz. Kalau dari fasilitas menurut kami biasa. Adapun untuk biaya masuk kurang lebih juta, sedangkan SPP bulanannya sekitar 1 juta. Sedangkan yang tahfidz Quran SPP bulanannya 600 ribuan. Pesantren Putri Eksklusif Tahfidz Bersanad 30 Juz Darul Hikam merupakan pesantren tahfidz Quran 30 Juz khusus putri. Fasilitasnya istimewa, dengan bimbingan langsung kyai secara intensif. Santrinya berasal dari beragam daerah, bahkan negara tetangga. Informasi lengkap tentang Darul Hikam Mojokerto bisa kunjungi link ini. Atau bisa menghubungi 0811 3520 100. Adv. Pesantren Modern Gontor Kalianda Ini adalah cabang dari pesantren Gontor di Ponorogo. Alamatnya di Kubu Panglima, Tajimalela, Kalianda, Tajimalela, Kec. Kalianda. Pesantren ini tentu tidak jauh berbeda dari pesantren modern Gontor yang di pusat. Kelebihan dari pesantren Gontor menurut kami lebih ke pembentukan karakter santri. Caranya melalui kegiatan, penugasan, dan juga organisasi yang sengaja dibentuk untuk membangun kepribadian. Oleh sebab itu salah satu identitas pesantren Gontor adalah disiplinnya yang tinggi. Segala sesuatu berjalan dengan sangat ketat. Inilah yang membuat alumni Gontor banyak yang menjadi tokoh, oleh sebab itu kami masukkan ke dalam salah satu pesantren terbaik di Lampung Selatan. Fasilitasnya standard, kamarnya bersama belasan anak. Dilatih mahir bersosialisasi dan hidup sederhana. Adapun untuk biaya masuknya sekitar 6 jutaan dengan biaya SPP bulanan kurang lebih enam ratus ribuan. Info lebih lengkap bisa kunjungi website resminya di Ponpes Roudlatul Quran Empat Jati Agung Pesantren rekomendasi terbaik di Lampung Selatan berikutnya adalah Raudlatul Quran empat. Ini pesantren cabang dari RQ pusat di Metro. Alamatnya terletak di Jalan Gajah Mada Dusun 4, Kecataman Jati Agung. Sesuai dengan namanya, ini merupakan pesantren yang lebih fokus ke tahfidz Quran. Tersedia jenjang Putra dan Putri untuk SMP, juga SD pesantren, dan yang khusus menghafal tanpa sekolah formal. Seluruh santri SMP wajib tinggal di asrama. Oleh sebab itu setiap santri meskipun ikut pendidikan formal, akan tetap menghafal Al Quran. Sistemnya sudah modern, semua terjadwal dengan rapi. Adapun untuk fasilitasnya tergolong standard namun lengkap. Untuk biaya masuk tergolong tidak mahal. Bisa dilihat dari tabel yang kami sertakan. Ini adalah biaya tahun ajaran 2023-2024. Informasi lebih lengkap bisa kunjungi website resminya di sini. Biaya Masuk tahun2023-2024 Ponpes Nurul Huda Natar Alamatnya di Jalan Serbajadi, Desa Pemanggilan, Kec. Natar. Pesantren ini memiliki pilihan bisa mondok atau hanya sekolah saja. Jenjangnya banyak, namun yang untuk pesantren ada SMP, SMA, dan SMK. Berdiri pada tahun 1993, model dari pesantren ini adalah pagi belajar mengajar, di asrama belajar agama. Uniknya pesantren ini banyak menghasilkan juara non akademik, seperti olah raga dan pencak silat. Seperti juara pencak silat tingkat provinsi, kemudian juara futsal tingkat provinsi, juara short movie tingkat kabupaten dan lain sebagainya. Oleh sebab itu menjadi salah satu pilihan pesantren terbaik di Lampung Selatan. Adapun untuk biaya masuk pesantren sekaligus pendidikan formal, sekitar juta, kecuali SMK mencapai kurang lebih juta. Info lengkap bisa kunjungi website resminya di sini, Pesantren Ulul Albub Jatiagung Pesantren rekomendasi terbaik berikutnya adalah Ulul Albab. Ini Pesantren dengan model modern. Alamatnya di Desa Banjaragung Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan. Secara pendidikan menggunakan model KMI yang digunakan oleh Gontor Ponorogo. Di mana pendidikan formal dan diniyyah sudah menyatu menjadi satu kurikulum di dalam kelas. Jenjangnya setelah lulus SD. Jika lulus SMP maka ada program persiapan bahasa. Adapun untuk program tambahannya juga menarik, mulai dari bahasa arab dan inggris, ada tahfidz Quran, hydroponic, praktek dakwah lapangan, pertanian dan masih banyak lagi ekstra lainnya. Secara fasilitas juga cukup memadai, mulai dari gedung bertingkat hingga sarana olah raga. Adapun untuk biaya tergolong kelas menengah. Di tahun ajaran 2023-2024 biayanya sudah di atas delapan juta. Lebih lengkap di tabel berikut. Biaya Info lengkap bisa kunjungi website resminya di sini. Pesantren Shuffah Hizbullah Al Fatah Pesantren terbaik di Lampung Selatan selanjutnya adalah Shuffah Hizbullah. Ponpes ini beralamat di Jl. At-Taqwa, Dusun Muhajirun, Kel, Negara Ratu, Natar, Lampung Selatan. Pesantren ini fokusnya ada tiga, yaitu tahfidz Quran, kedua adalah pendalaman kitab kuning, dan selanjutnya adalah pendidikan formal dengan bahasa arab dan inggris sebagai pendamping utama. Namun demikian meskipun pesantren ini fokus pada pendalaman kitab kuning, tapi sistem dan gedungnya cukup modern. Inilah yang menjadi daya tarik besar. Sarana dan prasarana lengkap, dari mulai sarana olah raga hingga laboratorium. Akreditasi dari pendidikan formalnya B, tersedia untuk jenjang Tsanawiyah dan Aliyah untuk putra dan putri. Santinya hampir ribuan. Cukup banyak untuk pesantren wilayah Lampung Selatan. Biaya masuknya sekitar jutaan, sedangkan untuk biaya bulanannya kurang lebih satu juta, ada perbedaan sekitar dua puluh ribuan setiap jenjang tahun ajaran 2023-2024. Info lengkap bisa kunjungi website resminya di sini, Daftar Pesantren Bagus di Lampung Selatan Inilah beberapa daftar pesantren bagus di Lampung Selatan. Tentu masih banyak pesantren modern, pesantren anak SD, pesantren usia dini yang bagus dan belum kami masukkan dalam ulasan karena keterbatasan informasi yang kami dapatkan. Oleh sebab itu jika ada lembaga pendidikan yang ingin diulas, cukup kirimkan brosur dan biaya pendidikan ke affany1986 Kami akan membantu untuk mengulasnya menjadi publikasi di internet. Post Views
PENGEMBANGANBAKAT KEPEMIMPINAN SISWA MELALUI KEGIATAN OSIS DI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH Diniyyah putri lampung. Diharapkan untuk selanjutnya dari setiap sepuluh santri yang bayar, satu orang bebas biaya dari kelompok yang tidak mampu. Pada periode ini pula, pesantren telah membuka SD Islam Darunnajah (1974) dan Taman Kanak-Kanak
The presence of Pesantren for women in Indonesia is nothing new as, since tens of years ago, Islamic boarding schools for women have their own share in the society. Besides having peculiarities, Islamic boarding school for women is certainly capable of preparing the younger generation of educators in the future. Diniyah Putri Lampung DPL can be considered the only female Islamic boarding school that has a plus in education in this region. In addition to equipping students with the academic knowledge, it also prepares them with a number of practical knowledge which would be useful when they get married. Throughqualitative research, it was found that Diniyah Putri Lampung was founded by some public figures of Lampung who care about education. They sent some young women to study at Diniyah Putri in Padang Panjang, West Sumatera, to study. It can be concluded that DPL is a “copy” of Diniyah Putri in Padang Panjang in terms of education, cadre preparation, and curriculum. AbstrakKehadiran pesantren putri di indonesia bukan fenomena baru. Sejak puluhan tahun silam, pesantren yang hanya khusus mendidik perempuan ini memiliki andil tersendiri bagi masyarakat. selain memiliki kekhasan, pesantren putri tentu tak kalah dalam menyiapkan generasi muda pendidik di masa mendatang. Diniyah Putri Lampung DPL bisa disebut satu-satunya pesantren putri yang memiliki nilai plus dalam pendidikan di wilayah ini. selain membekali santri dengan ilmu akademis, juga menyiapkan mereka dengan sejumlah ilmu praktis sebagai calon ibu rumah tangga. melalui penelitian kualitatif, ditemukan bahwa diniyah putri lampung didirikan oleh beberapa tokoh masyarakat lampung yang peduli pendidikan. mereka mengirimkan beberapa remaja putri untuk belajar di diniyah putri padang panjang, sumatera barat, untuk belajar. bisa disimpulkan bahwa dpl merupakan “fotokopi” diniyah putri padang panjang dalam pendidikan, pengkaderan, dan kurikulumnya. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Volume 15, Nomor 2, Agustus 2017 is an open access article under CC-BY-SA license 161PERGURUAN DINIYYAH PUTRI LAMPUNG Pesantren Pencetak Pendidik PerempuanPERGURUAN DINIYYAH PUTRI LAMPUNG Pesantren for Female EducatorsJejen MusfahFakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta Jl. Ir H Juanda Ciputat, Tangerang Selatan, BantenEmail jejen Musthofa AsroriSekretariat Badan Litbang dan Diklat Kemenag RIJl. MH Thamrin No 6 Jakarta PusatEmail wongkopati007 pesantren putri di indonesia bukan fenomena baru. sejak puluhan tahun silam, pesantren yang hanya khusus mendidik perempuan ini memiliki andil tersendiri bagi masyarakat. selain memiliki kekhasan, pesantren putri tentu tak kalah dalam menyiapkan generasi muda pendidik di masa mendatang. diniyah putri lampung dpl bisa disebut satu-satunya pesantren putri yang memiliki nilai plus dalam pendidikan di wilayah ini. selain membekali santri dengan ilmu akademis, juga menyiapkan mereka dengan sejumlah ilmu praktis sebagai calon ibu rumah tangga. melalui penelitian kualitatif, ditemukan bahwa diniyah putri lampung didirikan oleh beberapa tokoh masyarakat lampung yang peduli pendidikan. mereka mengirimkan beberapa remaja putri untuk belajar di diniyah putri padang panjang, sumatera barat, untuk belajar. bisa disimpulkan bahwa dpl merupakan “fotokopi” diniyah putri padang panjang dalam pendidikan, pengkaderan, dan kunci pesantren, pendidik, santri putriAbstractThe presence of Pesantren for women in Indonesia is nothing new as since tens of years ago, Islamic boarding schools for women have their own share in the society. Besides having peculiarities, Islamic boarding school for women is certainly capable of preparing the younger generation of educators in the future. Diniyah putri lampung dpl can be considered the only female Islamic boarding school that has a plus in education in this region. In addition to equipping students with academic knowledge, it also prepares them with a number of practical knowledge which would be useful when they get married. Through qualitative research, it was found that Diniyah Putri Lampung was founded by some public gures of Lampung who care about education. They sent some young women to study at Diniyah Putri in Padang Panjang, West Sumatera, to study. It can be concluded that DPL is a “copy” of Diniyah Putri in Padang Panjang in terms of education, cadre preparation and Pesantren, educator, female Islamic boarding school studentsNaskah diterima 3 April 2017, direvisi 16 Mei 2017, disetujui 10 Juli 2017Website Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 152, 2017, 161-181EDUKASI Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN1693-6418, e-ISSN 2580-247XThis is an open access article under CC-BY-SA license JEJEN MUSFAH DAN A. MUSTHOFA ASRORI162 EDUKASI Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan is an open access article under CC-BY-SA license mendirikan lembaga pendidikan khusus putri dengan tujuan melahirkan ibu pendidik yang terampil dan pandai berwirausaha sangat relevan dari dulu hingga sekarang. Hal ini karena kesenjangan gender antara laki-laki dan perempuan sangat besar, tidak saja dalam bidang pendidikan, ekonomi, pemerintahan, tetapi juga dalam politik. Widodo1 menjelaskan, semua indikator pendidikan yang terdapat pada akses dan pemerataan pendidikan, mutu dan relevansi pendidikan dan manajemen pendidikan menunjukkan bahwa terjadi ketidaksetaraan atau kesenjangan gender di pihak perempuan. Sehingga dalam bidang pendidikan, perempuan masih menjadi pihak yang masih perlu dioptimalkan dari modernitas, perempuan mengalami marginalisasi dalam sektor pekerjaan yang berakibat pada kecenderungan perempuan untuk melakukan pekerjaan informal yang kurang memberikan per lindungan hukum dan upah yang rendah. Di samping itu, faktor sub-ordinat perempuan dalam sosial maupun kultural, stereotipe terhadap perempuan serta pendidikan yang rendah juga turut mem pengaruhi diskriminasi perempuan dalam pe Data menunjukkan misalnya, ketimpangan gender yang terjadi di 1Wahyu Widodo. 2006. “Analisis Situasi Pendidikan Berwawasan Gender di Provinsi Jawa Timur.” Jurnal Humanity, Volume I, Nomor 2, Maret Khusnul Khotimah. 2008. “Diskriminasi Gender Terhadap Perempuan dalam Sektor Pekerjaan.” Jurnal Studi Gender dan Anak, Volume 4, No. 1, Januari-Juni Cariu, Kabupaten Bogor dapat dikatakan tinggi. Hal ini terbukti dari perbandingan jumlah siswa laki-laki dan perempuan dari tingkat SMP menuju SMA. Siswa perempuan semakin berkurang seiring dengan meningkatnya jenjang Padahal, secara umum prestasi akademik perempuan lebih baik dibandingkan dengan laki-laki. Indikasi temuan ini sebenarnya sudah ada sejak dasawarsa tujuh puluhan. Mereka ini lebih tekun, lebih teliti terutama untuk bidang ajar Matematika, dan bersedia mendengarkan dengan baik. Sikap emosionalnya yang lebih dominan dibanding pada kemampuan siknya telahmenempatkan perempuan pada posisi yang sangat baik. Akibatnya, banyak sekali dijumpai kenyataan bahwa perempuan menempati sebagian besar dari urutan 10 terbesar di setiap sekolah. Kenyataan ini berlaku sejak pendidikan di tingkat primer SD hingga perguruan tinggi. Suatu contoh yang dapat diambil dari Harian Kedaulatan Rakyat menunjukkan nilai tertinggi lulusan SDse-DIYdiraiholehSoaImaculatadenganNEM 48,10 KR, 29/5/1999. Nilai tertinggi SLTP 8 Yogyakarta diraih oleh Lia Nurlela dengan NEM 51,69 KR, 14/6/1999 dan nilai tertinggi dari SMU 8 Yogyakarta diraih oleh Bety Sulistyorini dengan NEM 55,88 KR, 28/5/99.4Kesenjangan gender terjadi karena budaya patriarki, sistem yang dipakai dalam 3Fitri Gayatri. 2008. Faktor dan Dampak Ketimpangan Pendidikan; Pendidikan dalam Kehidupan Perempuan. Skripsi, Prodi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian IPB. 4Sartini Nuryoto. 1998. “Perbedaan Prestasi Akademik Antara Laki-Laki dan Perempuan.” Jurnal Psikologi, No. 2 23. PERGURUAN DINIYYAH PUTRI LAMPUNG PESANTREN PENCETAK PENDIDIK PEREMPUANVolume 15, Nomor 2, Agustus 2017 is an open access article under CC-BY-SA license 163masyarakat modern dalam pekerjaan5, dan pemikiran yang ortodoks dan Pemahaman patriarkat yang tertanam di kalangan masyarakat kita bahwa wanita hanya bisa mengurus rumah saja menyebabkan keengganan bagi kaum perempuan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi7, persepsi orang tua dan persepsi anak terhadap pendidikan Pawitasari8 menjelaskan, pendidikan yang menyamakan kurikulum laki-laki dan perempuan telah menyebabkan efek negatif dalam masyarakat, yakni terjadinya perebutan dalam kehidupan non-domestik serta kekosongan SDM berkualitas dalam kehidupan domestik. Pendidikan berorientasi karir non-domestik cenderung menjauhkan perempuan dari keinginan berumah tangga dan memiliki anak. Semakin tinggi pendidikan yang ia raih, semakin ia dihadapkan pada pilihan sulit antara karir dan rumah tangga; antara ijazah dan trah. Inilah hasil pendidikanyang merusak potensi manusia, terutama kaum gender dalam pendidikan menyebabkan dampak negatif terhadap 5 Khusnul Khotimah. 2008. “Diskriminasi Gender Terhadap Perempuan dalam Sektor Pekerjaan.” Jurnal Studi Gender dan Anak, Volume 4, No. 1, Januari-Juni Harum Natasha. 2013. “Ketidakutamaan Gender Bidang Pendidikan Faktor Penyebab, Dampak, dan Solusi.” Marwah, Vol. XII, No. 1, Juni Fitri Gayatri. 2008. Faktor dan Dampak Ketimpangan Pendidikan; Pendidikan dalam Kehidupan Perempuan. Skripsi, Prodi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian IPB. 8 Erma Pawitasari. 2015. “Pendidikan Khusus Perempuan; Antara Kesetaraan Gender dan Islam.” Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam, Vol. II, No. 2, November perempuan, baik bagi kehidupan individu perempuan itu sendiri, kehidupan perempuan dalam keluarga, dan kehidupan perempuan dalam Oleh karena itu, berbagai upaya harus dilakukan oleh banyak pihak agar hal ini tidak makin buruk. Menurut Natasha10, hendaknya para orang tua mempunyai pengetahuan dan mengubah pola pikir terhadap kesetaraan gender di antara anak perempuan dan anak laki- laki. Memberikan kesempatan yang sama kepada anak-anak mereka, sehingga tidak ada perasaan yang berbeda pada diri anak perempuan. Bahwa anak perempuan dan anak laki-laki adalah manusia yang sama-sama memiliki kemampuan mengaktualisasikan diri. Sementara dalam pandangan Mawardi11, tidak ada diskriminasi antara laki-laki dan perempuan dalam pendidikan di lingkungan NU. Misal, Madrasah Banat didirikanselaindijiwaiolehpandanganFiqhtentang perempuan, juga untuk membentuk perempuan-perempuan yang berkualitas al-mar’atu as-shalihah. Perempuan-perempuan berkualitas inilah yang diharapkan untuk dapat memberikan pendidikan yang baik bagi generasi pula dengan pesantren Al Is Malang. Komitmen pada kesetaraan gender sudah terbangun sejak awal berdirinya 9Fitri Gayatri. 2008. Faktor dan Dampak Ketimpangan Pendidikan; Pendidikan dalam Kehidupan Perempuan. Skripsi, Prodi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian IPB. 10Harum Natasha. 2013. “Ketidakutamaan Gender Bidang Pendidikan Faktor Penyebab, Dampak, dan Solusi.” Marwah, Vol. XII, No. 1, Juni Kholid Mawardi. 2008. “Madrasah Banat Potret Pendidikan Anak Perempuan NU Masa Kolonial Belanda.” Jurnal Studi Gender dan Anak, Volume 3, No. 2, Juli-Desember 251. JEJEN MUSFAH DAN A. MUSTHOFA ASRORI164 EDUKASI Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan is an open access article under CC-BY-SA license Al Is, bertekad memberdayakan perempuan dengan memberikan pendidikan kepada remaja Pawitasari13 menjelaskan, pendidikan khusus perempuan sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan karakter perempuan yang unik dari laki-laki, memberikan kesempatan bagi perempuan memaksimalkan potensi keperempuanannya. Sementara menurut Zaduqisti14, guru, orang tua, bahkan pemerintah dalam menentukan kebijakan-kebijakannya, harus terstrukturkan dalam kerangka yang sepadan, terarah kepada pencapaian pendidikan yang adil gender, dan jauh dari bias Bakar15, wanita perlu bekerja untuk mencapai keperluan ekonomi keluarga. Pekerjaan yang sesuai dilakukan oleh wanita seperti sebagai pendidik, doktor, kerani, juru rawat, dan tukang jahit. Pekerjaan yang disenaraikan bagi wanita didapati memerlukan pendidikan formal dan juga latihan yang berbentuk khusus. Bimbingan vokasional khususnya di peringkat menengah harus dilaksanakan dengan baik untuk mencapai kesamaan pemilihan pekerjaan mengikut perempuan memiliki peran yang tidak kalah penting dibanding 12 Siti Malikhah Towaf. 2008. “Peran Perempuan, Wawasan Gender dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Di Pesantren.” Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 15, Nomor 3, Oktober Erma Pawitasari. 2015. “Pendidikan Khusus Perempuan; Antara Kesetaraan Gender dan Islam.” Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam, Vol. II, No. 2, November Pendidikan Anak.” Muwazah, Vol. I, Januari-Juni Noor Rahamah Abu Bakar. 2006. “Pendidikan dan Segregasi Pekerjaan Mengikut Gender.” Akademika, 67, Januari dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat. Oleh karena itu, perempuan harus berpendidikan dan memiliki keterampilan. Dengan demikian, ia bisa menjalankan peranannya sebagai ibu atau pendidik masyarakat dengan PENELITIANPenelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Observasi dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran di kelas, ekstrakurikuler, dan kegiatan santri di pesantren. Wawancara dilakukan dengan pimpinan pesantren, kepala dan wakil madrasah, guru, dan siswi/ santri. Dokumen yang dikumpulkan adalah buku sejarah pesantren, data guru dan santri, buku, dan dokumen kerjasama dengan pihak lain. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara perpanjangan kehadiran peneliti, pengamatan terus menerus dan cermat, serta teknik triangulasi dengan menggunakan berbagai sumber, metode, dan DAN PEMBAHASANSejarah Berdirinya Diniyah Puteri Lampung DPLDiniyyah Putri Lampung atau kerap disebut akronimnya saja, DPL, ini memang unik dan menarik. Sejarah berdirinya DPL dilatarbelakangi kehidupan beragama yang sudah mulai marak di kawasan Lampung PERGURUAN DINIYYAH PUTRI LAMPUNG PESANTREN PENCETAK PENDIDIK PEREMPUANVolume 15, Nomor 2, Agustus 2017 is an open access article under CC-BY-SA license 165sejak tahun 1960. Hal itu dibuktikan dengan tingginya minat orang tua untuk menyekolah anak-anaknya ke lembaga pendidikan Islam atau pesantren. Dengan pecahnya pemberontakan G/30s/PKI pada 1965 kehidupan beragama yang kondusif berubah menjadi labil. Bahkan misi zending pun turut memperkeruh suasana dikalangan umat Islam dengan semakin meningkatnya aktivitas kristenisasi yang ditujukan kepada umat salah satu bentuk kewaspadaan para orang tua terhadap keimanan dan pendidikan anak-anak perempuannya, mereka mengirimkan anak-anak perempuannya untuk bersekolah dan belajar keluar Lampung yaitu ke sebuah pondok pesantren khusus putri yang berada di Kota Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat. Pesantren itu adalah Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang yang berdiri pada 1 November 1923. Perguruan khusus putri ini didirikan oleh Ibu Rahmah el-Yunusiyyah. Beliau adalah seorang pendidik wanita yang mempunyai cita-cita mulia mencerdaskan kaum perempuan. Kondisi ini dipahami dengan sangat mendalam oleh para tokoh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia DDII dan Gerakan Mubaligh Islam GMI. Kondisi ini membuat tokoh-tokoh lslam tersebut menjadi resah. Mereka tidak rela jika umat Islam lampung menjadi objek misi kristenisasi dan pemurtadan dari kelompok muncullah gagasan untuk mendirikan Perguruan Diniyyah Putri di Lampung. Gagasan ini dimotori oleh bapakRa’unRafdi yangkalaitu menjabatsebagai Ketua GMI sekaligus pengurus DDII perwakilan Lampung. Sebagai realisasi awal gagasan itu, dikirimlah tiga orang calon pelajar putri ke Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang, yaitu Ibu Halimah binti Abdul Syukur Thoyyib, Ibu Rokayah binti Harun Jaurin, dan Ibu Ernawati binti Mukhtar Malin. Ketika tiba saatnya berangkat, Ernawati batal karena sudah mendaftar di sebuah sekolah di Tanjung tahun 1964, Halimah Syukur dan Rokayah Harun berangkat ke Sumatera Barat diantar Abdul Syukur Thoyyib melalui Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, setelah sebelumnya sempat menunggu selama 15 hari di pelabuhan tersebut keberangkatan kapal lima belas hari sekali. Dengan menggunakan kapal laut dari Tanjung Priok Jakarta menuju Pelabuhan Teluk Bayur Sumatera Barat, keduanya memulai sebuah perjuangan panjang. Perjalanan yang cukup melelahkan selama dua hari dua malam dipermainkan ombak, tidak menyurutkan langkah keduanya untuk menuntut ilmu di rantau 1969, Abdul Syukur Thoyyib mewakafkan tanah miliknya seluas 2 ha yang terletak di Desa Negeri Sakti, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Lampung Selatan kini menjadi Kabupaten Pesawaran, kepada GMI agar bisa mewujudkan cita-citanya mendirikan pesantren putri di Lampung. Bersebelahan dengan tanah wakaf tersebut, sejak 1957 berdiri pula Madrasah Ibtidaiyyah Al-Khairiyah Cabang Citangkil yang dibina Ustad M. Sanusi Hasan. Madrasah ini memiliki bangunan sekolah yang terdiri dari tiga ruang kelas semi permanen dan sebuah kantor guru sebagai hasil swadaya murni masyarakat sekitar Negeri Sakti dengan ukuran 8 x 7 meter serta murid sebanyak 60 orang. Berdasarkan kesepakatan antara JEJEN MUSFAH DAN A. MUSTHOFA ASRORI166 EDUKASI Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan is an open access article under CC-BY-SA license madrasah, lokal dan seluruh fasilitas belajar yang ada diwakafkan kepada GMI. Dengan adanya wakaf tersebut menambah sarana dan prasarana cikal bakal Diniyyah Putri tahun 1971 setamat dari KMI, Halimah Syukur kembali ke Lampung, dan mengajar di MTs Islamiyah. Lebih kurang enam bulan mengajar di MTs tersebut, Halimah harus meninggalkan anak didiknya lantaran tuntutan tugas dan amanah yang dibebankan ke pundaknya untuk memimpin Perguruan Diniyyah Putri yang sedang dipersiapkan oleh pengurus GMI. Kondisi ini memaksa dirinya untuk kembali meneruskan pembelajaran di Diniyyah Putri Padang 1972, Halimah kembali ke Padang Panjang untuk meneruskan pendidikan di FDI Fakultas Dirasat Islamiyah Diniyyah Putri Padang Panjang. Pada masa-masa inilah ia mendapatkan pembinaan dan penggemblengan yang sangat kuat dari Ibu Dra Hj Isnaniyah Saleh selaku Pimpinan Diniyyah Putri Padang Panjang dan Bapak Yunas Saleh. Putri pertama Abdul Syukur ini betul-betul dipersiapkan, dibimbing, dan dilatih agar kelak mampu memimpin Perguruan Diniyyah Putri Lampung yang sedang dipersiapkan oleh para pengurus GMI tahun 1972 itu pulalah GMI Lampung mulai memanfaatkan tanah wakaf dari Abdul Syukur Thoyyib tersebut dengan membuat pondasi lokal belajar sebanyak lima kelas dengan ukuran 8 x40 m, dan membuat kolam pembibitan ikan berukuran 10x4 m sebanyak empat buah. Kolam ini dibuat selain untuk keindahan lingkungan juga untuk membudidayakan ikan dua tahun, GMI mempersiapkan cikal bakal Perguruan Diniyyah Putri GMI lalu berangkat ke Padang Panjang untuk mengurus perizinan digunakannya konsep dan pola pendidikan yang sama dengan Diniyyah Putri Padang Panjang sekaligus minta dukungan dan bantuan tenaga guru. Hal ini disambut baik dan sangat terbuka oleh Pimpinan Diniyyah Putri Padang Panjang yang kala itu dijabat oleh lbu Dra Hj Isnaniyah menyelesaikan perkuliahan tingkat sarjana muda pada Desember 1973, Halimah Syukur pulang ke Lampung dan diserahi tanggung jawab memimpin Perguruan Diniyyah Putri yang baru lahir. Saat itu ia berusia 23 tahun. Mulai 1 Desember 1973 hingga awal Januari 1974 dimulailah masa pendaftaran dan penerimaan siswi baru. Pada 6 Januari 1974 dengan fasilitas yang ada dimulailah penyelenggaraan pendidikan tahun ajaran baru untuk pertama kalinya di Perguruan Diniyyah keras dan semangat membaja mendorong dirintisnya pendidikan modern bagi putri pertama di Lampung. Memang tak mudah ketika memulai. Diniyyah Putri yang baru lahir membutuhkan waktu panjang untuk memperkenalkan diri kepada masyarakat Lampung. Terlebih ada beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh perguruan yang belum pernah ada pada lembaga pendidikan lainnya. Seperti persyaratan harus tinggal di asrama, memakai baju kurung panjang yang ketika itu dianggap identik dengan baju orang yang sudah tua, kewajiban menutup aurat, dan lain sebagainya. Hal tersebut tidak mudah disosialisasikan kepada masyarakat. Namun tantangan-tantangan yang dihadapi PERGURUAN DINIYYAH PUTRI LAMPUNG PESANTREN PENCETAK PENDIDIK PEREMPUANVolume 15, Nomor 2, Agustus 2017 is an open access article under CC-BY-SA license 167oleh perguruan tidak mematahkan cita-cita untuk terus melaksanakan pendidikan dan pengajaran dalam rangka li i’laa’i kalimatillah. Justru hal itu menjadi penyemangat segenap pengurus dan guru perguruan perguruan DPL ini sebagai realisasi program kerja ke III Yayasan Gerakan Muballigh Islam GMI Lampung, yaitu sebagai pelaksana proyek kaderisasi dakwah Islam yang pelaksanaannya diwujudkan dengan pendidikan khusus untuk putri yang diberi nama Lembaga Perguruan Diniyyah Putri, berada dibawah naungan GMI sendiri sebenarnya berdiri sejak 6 Februari 1960. Diketuai oleh Baidhawi MursyiddanRa’unRafdisebagaisekretaris-nya. GMI ini merupakan organisasi dakwah tingkat regional Provinsi Lampung yang masa awal berdirinya beralamatkan di Jalan Raden Intan, Tanjung Karang, Lampung. Organisasi ini bertujuan untuk melestarikan Dakwah Islamiyah, sehingga tugas pokok GMI diantaranya mengkoordinir mubaligh/da’i untuk memberikan pelayanan kepada kaum “perguruan”, sebetulnya kata ini digunakan untuk menyebut sekolah agama di Sumatera Barat pada masa kolonial. Istilah ini maknanya sama dengan pondok pesantren. Keputusan untuk mendirikan lembaga perguruan DPL ini dilatarbelakangi setidaknya tiga hal. Pertama, dengan dilarangnya paham atheisme-komunisme dan leninisme di Indonesia, maka Lampung sebagai daerah perkebunan dan daerah transmigrasi tingkat nasional, sejak lama dicekoki oleh paham komunisme dan leninisme serta dangkalnya pengetahuan agama bagi kaum pembubaran PKI dan ormas-ormas pendukungnya didaerah Lampung, banyak anggota dan pendukungnya berpindah atau masuk Kristen, sehingga sangat terasa kuatnya misi zending Kristen dan upaya pemurtadan umat Islam. Ketiga, di daerah Lampung belum ada satupun lembaga pendidikan Islam khusus putri. Dampaknya, remaja putri Islam di Lampung terpaksa keluar daerah untuk belajar agama, diantaranya ke Jawa, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat. Untuk angkatan pertama tahun 1974, terdaftarlah sebanyak 70 siswi dari berbagai daerah dengan guru sebanyak tujuh orang, yaitu Halimah Syukur tiga guru yang didatangkan dari Padang Panjang Isnawati Jar, Nurlela Kabra, Martini Jalil, Sa’diyah Daud alumnus Diniyyah Putri Padang Panjang, Muhammad Sanusi Hasan, dan 24 Februari 1974, perguruan DPL diresmikan oleh Gubernur Lampung pada masa itu, R. Sutiyoso. Awalnya, peresmian tersebut sedianya diadakan pada 17 Februari 1974. Akan tetapi rencana itu tidak dapat dilaksanakan karena pejabat yang diundang sedang berada diluar kota, sehingga pelaksanaannya diundur. Pada hari tersebut dilaksanakan juga peresmian gedung sekolah dan asrama. Akhirnya, 24 Februari ditetapkan sebagai tanggal lahir Perguruan Diniyyah Putri Madrasah DPLMadrasah atau Perguruan Diniyyah Putri Lampung DPL ini memiliki sejumlah kekhasan. Antara lain, mendidik generasi multi talenta melalui kegiatan ekstrakurikuler. JEJEN MUSFAH DAN A. MUSTHOFA ASRORI168 EDUKASI Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan is an open access article under CC-BY-SA license Generasi Pendidik MultitalentaSalah satu putra pendiri perguruan Diniyyah Putri Lampung DPL KH Iskandar Syukur mengatakan, pesantren yang didirikan orang tuanya hendak melahirkan pendidik multi talenta. “Mau jadi apapun, yang penting para santri putri ini tidak melupakan peran sentralnya, yaitu jadi pendidik. Minimal mendidik anak-anaknya,” ujar hanya berkewajiban memberi ruang seluas-luasnya kepada para santri untuk terus tumbuh dalam kemandirian dan penuh kreativitas. Bagi dia dan para guru pesantren, kemampuan seorang ibu menjadi pendidik harus ditopang dan didukung berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan. Untuk mendukung kemampuan sebagai pendidik, seluruh santri Diniyyah Putri Lampung dibekali berbagai keterampilan melalui kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan Kegiatan ekstra-kurikuler ekskul di Diniyyah Putri berada di bawah pengawasan dan pembinaan wakil kepala kesiswaan dan dikelola oleh organisasi siswi yang bernama Persatuan Kulliyatul Mu’allimat El-Islamaiyyah PKM. Adapun jenis kegiatannya adalah sebagai berikut 1 bidang olahraga, 2 bidang seni budaya, 3 seni keterampilan, 4 bidang karya ilmiah/ jurnalistik/ literasi, 5 dakwah dan muhadharah, 6 bidang bahasa, 7 bidang pengembangan diri, 8 bidang kesehatan, 9 bidang kewirausahaan, 10 bidang perlman, dan 11 bidang olimpiade. Darisebelas 11 bidang ekskul ini setidaknya ada 47 kegiatan ekskul yang dijalankan oleh siswi sesuai minat dan bakat mereka masing-masing. Berikut gambaran singkat kegiatan beberapa ekskul bidang olahraga, yaitu basket, badminton, volley ball, karate, silat, catur, senam, dan tenis meja. Silat paling banyak meraih prestasi dari level kabupaten/ kota hingga nasional. Kedua, bidang seni budaya, yaitu tari daerah, paduan suara, dan hadroh. Tari daerah dan paduan suara Diniyyah Putri terbiasa diminta tampil di level kabupaten maupun provinsi. Ketiga, seni keterampilan, yaitu kaligra naskah,kaligra kontemporer, lukis, komik, letter,dan keterampilan tangan. Siswi membuat kotak tisu, boneka, dan bunga dari manik-manik, wadah tisu dari CD bekas, dan membuat wadah Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan, Hidayati Rusydi, ada kegiatan para santri yang tak kalah menarik. Yakni, pengolahan barang bekas. Mereka mengolah barang-barang bekas, misalnya drum bekas, ban bekas, dan kayu-kayu sisa, menjadi barang bermanfaat misalnya tempat duduk, bangku, dan ornamen cantik lainnya. Hebatnya lagi, itu mereka olah dengan tangannya sendiri. Mereka bekerja profesional seperti layaknya tukang mengaku awalnya sempat ragu atas niat awal mereka mengajak dirinya membuat daur ulang barang yang ada di gudang. Herannya, kenapa ia memilih bongkahan kayu bekas lemari tanpa ia pikirkan cara mereka menggergaji kayu-kayu tersebut. Semua terjadi diluar dugaannya. Mereka otodidak belajar nyongkel paku dari lemari bekas pakai. Dipilihnya kayu yang masih kuat. Mereka pun mulai beraksi. PERGURUAN DINIYYAH PUTRI LAMPUNG PESANTREN PENCETAK PENDIDIK PEREMPUANVolume 15, Nomor 2, Agustus 2017 is an open access article under CC-BY-SA license 169Menggergaji dan memukulkan palu ke paku pun mereka belajar sang tukang kayu yang ia suruh mengecek sampai terheran-heran, kok bisa anak-anak gadis berjilbab menggergaji kayu. Pak tukang menyebut hasil menggergaji para santri putri terlihat rapi. Hida mengaku untuk menggergaji ia tak pernah mengajari. Bahkan ia sendiri masih kerepotan memegang hasil, kursi dari kayu bekas pakai pun nampak lebih cantik. Ia berharap mudah-mudahan Allah memperlancar hajat mereka untuk go green pondok tercinta. Inilah kesibukan dan hiburan kami yang tanpa gawai dan televisi. Meski demikian, mereka tetap berkembang dan berkarya jauh dan ingin lebih jauh dari dunia luar. Hidayati mengaku kagum sekaligus bangga dan geleng-geleng kepala dengan kreativitas dan kemauan bidang karya ilmiah/jurnalistik/literasi, yaitu membuat karya ilmiah, menerbitkan majalah TUNAS, kunjungan ke media, pelatihan jurnalistik, pelatihan presenter, dan pelatihan wawancara narasumber. Dalam bidang literasi siswi membentuk Komunitas Penulis Muda, pelatihan kepenulisan setiap Senin sore, mengikuti lomba kepenulisan, mengikuti pelatihan kepenulisan dan temu penulis, mengadakan lomba menulis cerpen islami, dan membukukan karya siswi, baik cerpen maupun puisi. Di antara buku tersebut adalah 1 Shela Aprilia Hanada dan Miceleh Claudia, Kenangan Masa Kecil yang Membekas di Hati, 2 Shela Aprilia Hanada, Dongeng dari Masa ke Masa, 3 Terima Kasih Guruku kumpulan puisi siswi kelas X dan XI, 4 Tamara Nur Imaniah, Hold the Moon, 5 Deru di Lorong Keikhlasan kumpulan puisi santri DPL, 6 Shela Aprilia Hanada, Kado Terindah Masa Sekolah, dan 7 Aulia Salsabila, Love in The bidang dakwah dan muhadharah, yaitu membentuk klub-klub muhadharah pidato, latihan pidato, latihan pembawa acara MC/ public speaking, latihan penyarahan ayat Quran, membentuk Komunitas Dai Muda, pelatihan hafalan Quran, pelatihan tilawatil Quran, dan pelatihan tartilil Quran. Bidang ini sudah mendapatkan banyak prestasi. Prestasi tertinggi pidato siswi diniyyah adalah juara III tingkat nasional Akademi Sahur Indonesia Aksi Indosiar. Keenam, bidang bahasa Arab dan Inggris, yaitu muhadasah/ conversation, pidato bahasa Arab/ Inggris, MC bahasa Arab/ Inggris, dan scrabble permainan kata. Wakil kepala madrasah, Hidayati Rusydi, mengatakan Persatuan Kullliyatul Muallimat PKM sebagai organisasi siswa intra sekolah OSIS di Diniyyah Putri Lampung, diakuinya menjadi penggerak seluruh kegiatan siswa di pesantren dan madrasah ini. “Jika PKM mogok, Diniyyah mati. Sebab, hampir semua urusan terkait santri, mulai dari sakit, kebersihan, bangun, tidur, olahraga, seni, budaya, kedisiplinan, mereka lah yang jadi penggerak,” kata PKM, bagi dia, pada titik tertentu telah menjadi asisten utama bagi para guru. Jadi, tanggung jawab mereka besar. Hebatnya, anak-anak ini mampu. Padahal belajarnya otodidak. Pokoknya,segala urusan teknis terkait santri beres di tangan mereka. “Saya kira layak jadi pemimpin. Mereka mampu menangani hal yang tidak bisa dilakukan guru, seperti JEJEN MUSFAH DAN A. MUSTHOFA ASRORI170 EDUKASI Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan is an open access article under CC-BY-SA license santri untuk salat Subuh,” disampaikan Sekretaris PKM, Putri Nurmala Suci, para santri harus sudah bangun pada jam dini hari. PKM dan PMDM, Osis-nya MTs, selalu bekerja sama untuk urusan yang satu ini. Memang, sebagian besar ditangani oleh PKM. Untuk bangun di pagi buta, mereka harus bangun sebelum para santri. Semua kompak meski kegiatan sampai jam WIB peningkatan kemampuan bahasa asing, ada sejumlah kegiatan yang menunjang. Pertama, pidato. Kegiatan ini dilaksanakan sekali dalam sepekan, persisnya pada Kamis malam Jumat. Kegiatan untuk mengasah kemampuan berbicara di depan umum yang akrab disebut muhadharah ini wajib diikuti seluruh santri. Di DPL memiliki komunitasdai muda. Di dalamnya ada para koordinator yang mengoordinir 40 PKM Fanisa Kurnia Putri menambahkan, dari kegiatan yang diadakan tiap malam Jumat tersebut sudah melahirkan banyak santri yang juara lomba pidato baik level kabupaten, provinsi, maupun nasional. Dalam kegiatan muhadharah, selain latihan pidato yang disampaikan dalam tiga bahasa, juga belajar menjadi pembawa acara MC, tilawah, dan sari tilawah. “Kami memiliki 10-12 ditentukan oleh siswi sendiri dikoreksi oleh PKM. Siswi baru ditoleransi tidak menghafal. Setiap santri bisa dua kali tampil dalam forum muhadharah tersebut. Setiap setahun ada lomba muhadarah. Soal tema, kami tidak hanya membahas persoalan keagamaan semata, tetapi mengikuti perkembangan kekinian. Pada saat lagi ramai-ramainya LGBT, ada juga santri yang berpidato tentang tema ini, hebatnya lagi dengan teks Bahasa Inggris,” ujarnya percakapan dalam Bahasa Arab dan Inggris. Semua santri berkewajiban mempraktikkan percakapan dalam dua bahasa internasional tersebut. Sudah tentu, jika tidak melakukannya dianggap telah melanggar peraturan. Oleh karena itu, hukuman pun siap menanti. Hukuman untuk level pertama, biasanya membaca istighfar seratus kali secara bersama-sama di lapangan. Untuk pelanggaran level kedua dan seterusnya diberlakukan hukuman yang meningkatkan kemampuan percakapan tersebut, PKM memberikan dua kosakata setiap selesai jamaah salat Subuh. Dengan demikian, para santri dalam sebulan memiliki 60 kosakata baru. Agar efektif, pelaksanaan kegiatan ini dibagi dua. Yakni, dua minggu berbahasa Arab, dua minggu berikutnya berbahasa Inggris. Di lingkungan pesantren dibagi 11 asrama. Tiap asrama terdapat 11 kelompok yang dipimpin satu orang tutor.“Kami biasanya menuliskan kosakata baru di white board dalam bahasa Arab atau Inggris. Lalu kami taruh di taman, di kelas, di kantin, hingga kami gantung di dekat lapangan dan tempat umum lainnya. Ada bagian bahasa. Pelanggaran sekali membaca istigfar; dua kali menghafal mufrodat. Pelanggaran lebih dari dua kali memakai seragam yang berbeda atau memakai kalung bertuliskan “I HAVE SPOKEN INDONESIA” atau “KHOOLAFTU AN-NIDZAAM”.Ketiga, belajar ke “Kampung Inggris” di Pare, Kediri. Menurut wakil kepala bidang kurikulum, Nazaruddin, program belajar Bahasa Inggris ke Pare ini diawali dua isu PERGURUAN DINIYYAH PUTRI LAMPUNG PESANTREN PENCETAK PENDIDIK PEREMPUANVolume 15, Nomor 2, Agustus 2017 is an open access article under CC-BY-SA license 171utama, Ujian Nasional UN dan Rancangan Sekolah Berstandar Internasional RSBI. Ketatnya soal-soal UN hingga kecemasan tentang kelulusan terutama untuk mata pelajaran Bahasa Inggris dan rencana pemerintah melalui Kemenag mendirikan RSBI membuat para guru di perguruan DPL berpikir keras.“Dua tantangan itu menyita pikiran kami, khususnya saat mau UN. Pesantren sejak awal bertaraf internasional karena memiliki santri dari luar negeri, yakni Thailand. Anak-anak setuju belajar ke Pare JawaTimur. Anak kelas III MTs berangkatnya selesai UN,” kata dia, dengan berangkat ke Pare, bisa mencakup tiga kegiatan. Yakni belajar, budaya, dan wisata. Pada 2017 program ke Pare hanya ditempuh selama 30 hari karena bersamaan datangnya bulan Ramadhan dan Lebaran. Pesertanya 91 siswi dari MTs. “Program ini mutlak kehendak anak. Setiap periode anak-anak selalu tanya kepada kami kapan berangkat ke Pare. Pertanyaan itu lalu kami kembalikan ke mereka. Apa betul mereka siap. Lalu kami pun mendiskusikannya dengan wali santri,” belajar bahasa Inggris ini, kata Nazaruddin, sudah dilaksanakan selama enam kali. Tiap keberangkatan biasanya diikuti dua hingga tiga pembimbing. Selain bertugas memonitor siswi, pembimbing juga ikut guru yang menemani para santri ini menjadi pamong sekaligus pelajar. “Dalam pelaksanaan penguasaan bahasa tarqiyah al-lughah para santriyang ke Pare mulai 2015. Di sana mereka belajar bahasa selama dua bulan,” itu, saat pengayaan kosakata, ketua PKM Fanisa Kurnia Putri menyebut para santri pada pukul pagi sudah keluar dari asrama menuju lokasi kursus bahasa. Selama 15 menit mereka mempraktikkan conversation dialog dan grammar tata bahasa, di pinggir sawah. Saat ditanyakan bagaimana perasaannya setelah mengikuti program bahasa asing di Pare, tentu lebih juga beda cara belajarnya.“Kami merasa lebih pede alias percaya diri. Tidak nervous budaya bahasa naik. Kami juga merasa mampu dan mumpuni untuk mengajar bahasa Inggris. Nah, di kelas kami saat KBM juga bilingual. Bukan untuk bahasa Inggris saja, namun juga untuk mata pelajaran lainnya, misal IPA,” tutur saat praktik mengajar, para santri kelas III KMI atau aliyah juga menyampaikan pelajaran ilmu jiwa, psikologi, ilmu pendidikan. Kelas III sejak semester awal praktik mengajar, membuat RPP, latihan mengajar, dan membimbing cara bidang pengembangan diri, yaitu tataboga, tatabusana, dan administrasi perkantoran. Kecuali kemampuan bahasa, siswi diniyyah putri juga dibekali dengan keterampilan memasak melalui kurikuler maupun ekstrakurikuler. Pertama, pada muatan lokal yaitu pelajaran PKK siswi kelas VII hingga kelas XII belajar memasak setiap dua minggu sekali dibimbing seorang guru. Guru pembimbing melatih mereka memasak setelah sebelumnya belajar teori di kelas. Siswi belajar membuat gorengan, es, cilok, cireng, tahu isi, dan pada ekstrakurikuler kemam-puan memasak siswi diniyyah putri juga JEJEN MUSFAH DAN A. MUSTHOFA ASRORI172 EDUKASI Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan is an open access article under CC-BY-SA license dan dilatih melalui ekskul tataboga. Siswi membayar 650 ribu rupiah untuk ekskul ini selama setahun yang dibayarkan pada awal tahun. Setiap dua minggu sekali siswi di ekskul ini belajar membuat beragam makanan tradisional dan modern, kue-kue, dan minuman, seperti ketpoprak. Pada tataboga ini siswi juga belajar table manner. Mereka akan mendapatkan sertikat dariDisnaker. Putri Nurmala 16 siswi kelas XI menyatakan, “Saya ikut tataboga karena hobi, dan sebagai pondasi pada pelajaran PKK.”Selain memasak, pengembangan diri siswi diniyyah putri juga dilakukan melalui ekskul tatabusana dan manajemen perkantoran. Dalam satu kelas ada 21 orang. Yayasan mendapatkan bantuan gedung, peralatan, pelatihan instruktur menjahit selama dua bulan, dan guru PNS. “Pada tahun 1990 samppai 1998 saya mengembangkan tatabusana,” kata Sri. Pada tahun 1999 datang bantuan dari Kemenag guru dan dana operasional. Mesin-mesin jahit tenaga listrik itu tidak berfungsi lagi karena daya listrik yang dibutuhkan sangat tinggi. Berbeda dengan tataboga dan memasak, keterampilan menjahit ini hanya untuk siswi saja. “Tidak ada waktu untuk pengembangan karena mereka harus belajar,” tutur Sri. Beberapa alumni menjadi penjahit di rumahnya, ada juga yang sukses menjadi pengusaha besar. Di antaranya Uni Lili sebagai pengusaha kerajinan tapis khas Lampung yang cukup itu, kegiatan memasak juga dilakukan siswi pada saat ujian memasak pada mata pelajaran PKK. Ujian memasak di kelas masing-masing dilakukan dua bulan sekali, sedangkan ujian massal dilakukan setiap tahun sekali. Setiap setahun sekali siswi semua kelas memasak dalam jumlah besar selama tiga hari berturut-turut. Mereka dibagi kelompok memasak di hari pertama, kedua, dan ketiga, juga dengan jenis masakan yang berbeda-beda. Untuk merasakan hasil masakan siswi, yang diundang pada hari pertama adalah dari keluarga besar pondok, hari kedua dari keluarga besar guru, dan hari ketiga dari keluarga karyawan. “Saya biasa menjadi juru foto di kegiatan memasak santri, sehingga bisa setiap hari makan walaupun tidak membawa undangan,” canda Supriyadi 36 wakil kepala hubungan bidang kesehatan, yaitu membawa siswi yang sakit ke klinik madrasah, penyuluhan kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan reproduksi, penyuluhan kesehatan tubuh, pemeriksaan golongan darah secara berkala kerjasama dengan Poltekes Bandar bidang kewirausahaan, yaitu menanam sayur dengan hidroponik, wirausaha bisnis sayur hidroponik, dan mengelola keuangan hasil tanaman itu. Di perguruan Diniyyah Putri Lampung, terdapat berbagai keterampilan yang dikembangkan. Salah satunya, menanam hidroponik. Menurut wakil kepala bidang kesiswaan Hidayati Rusydi, kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja seksi kewirausahaan. “Ini seksi atau bagian baru dalam struktur PKM. Baru dimulai tahun 2017 ini,” ujar santri, lanjut dia, dilatih dan dibimbing oleh Komunitas Petani Muda Lampung. Mereka ini para mahasiswa Universitas Lampung UNILA yang memiliki hobi hidroponik. Saat ditanya dari mana PERGURUAN DINIYYAH PUTRI LAMPUNG PESANTREN PENCETAK PENDIDIK PEREMPUANVolume 15, Nomor 2, Agustus 2017 is an open access article under CC-BY-SA license 173idenya, Hida, sapaan akrab guru muda yang juga alumnus DPL ini mengatakan, dirinya lah yang pertama kali melontarkan gagasan tersebut kepada para santri.“Ide menanam teknik hidroponik ini awalnya saya usulkan kepada anak-anak. Ternyata mendapat sambutan positif. Saya ingin, para santri punya keberanian mencoba sesuatu yang baru. Setiap minggu pelatih datang dan membimbing mereka dari dasar,” menambahkan, akhirnya hasil menanam hidroponik ini pun menuai hasil. Sayurnya sudah dua kali panen. Pertama tanaman pakcoy, kedua selada. “Alhamdulillah tanaman mereka tumbuh subur dan bagus,” ujar Hida dia, para santri tekun sekali merawat tanamannya itu. Tak lupa mereka menambahkan nutrisi dan membersihkannya dari rumput dan hama lainnya. Hasilnya dijual kepada para guru dan wali santri yang datang menjenguk. “Sehari sebelum panen, saya promosikan hasil karya anak-anak di grup WA guru. Oleh mereka, sayuran di-packing cantik. Dagangan mereka selalu habis dalam waktu tiga hari,” Wakasis, Hidayati tak hanya mengajarkan untuk sesuatu yang baru seperti menanam. Namun juga mengelola hasilnya. “Keuangan sepenuhnya saya percayakan kepada anak-anak agar mereka belajar jujur dan bertanggung jawab. Namun tetap saya pantau. Ternyata, mereka senang dengan kegiatan hidroponik ini. Untuk peserta pelatihan, selain pengurus kewirausahaan empat orang. Ditambah utusan setiap asrama tiga orang,” punya rencana jika tanaman dan pelatihan pertama ini berhasil, setiap asrama kelak bisa memiliki kebun sayur disetiap halaman asramanya. Ia melihat ini lebih bermanfaat daripada sekedar hanya menanam bunga. “Peralatannya antara lain instalasi, 1 unit dibeli dari keuangan PKM atau OSIS. 1 unit lagi sumbangan seorang alumni,” sampai di situ, selain terampil memasak dan membuat kue, siswi di diniyyah putri dilatih wirausaha. Setiap kamis malam Jumat siswi memasak makanan dan membuat minuman berdasarkan keinginan siswi lainnya. Pada malam itu siswi latihan muhadarah/ pidato dan besoknya libur sekolah. Wakil kepala bagian kurikulum Nazarudin 43 menyatakan, “Siswi membuat apa nanti dilakukan dengan membaca pasar yaitu dengan sistem komunikasi kepada para siswi.”Meski memiliki uang kas, siswi juga tidak jarang berhutang ke kantin yayasan. “Mereka ngebon ke kantin untuk membeli bahan-bahan, dan membayarnya setelah jualannya laku,” kata Sri Baniyah kepala MTs. Setiap malam Jumat dan Jumat siswi berjualan hasil masakannya. “Dengan modal 200 ribu bisa dapat 500 ribu dalam setengah hari,” kata Almira 17 siswi kelas hasil berjualan siswi itu bisa mencapai 30 juta rupiah dalam setahun di tingkat MTs dan Aliyah. Pada saat kelulusan uang itu diberikan ke yayasan sebagai sumbangan dalam bentuk barang-barang yang akan digunakan di pesantren, asrama, kelas, atau kantor. Para siswi yang menentukan mereka akan membeli apa dari uang tersebut. Uang tersebut sepenuhnya milik siswi sehingga mereka berhak menentukan untuk apa dan dibelikan apa. “Agar mereka punya kenangan saat kembali JEJEN MUSFAH DAN A. MUSTHOFA ASRORI174 EDUKASI Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan is an open access article under CC-BY-SA license madrasah. Oh ini dulu angkatan kami yang menyumbangkan,” kata Iskandar Syukur, Kepala Unit Pelaksana Teknis UPT Bagian Pendidikan dan Pengajaran. Kegiatan memasak dan menjual itu cukup mendidik siswi diniyyah putri belajar kewirausahaan. Selebihnya mereka fokus ke belajar akademik karena tujuan awal mereka jelas mencari ilmu yang bidang perlman, yaitumembuat lm pendek. Produksi perdanapada April 2017 berjudul Harus Gitu Ya? telah berhasil meraih juara I dalam ajang festival lm pendek se-Lampung. Hidayati Rusydijuga menceritakan soal lm pendek yangdigarap para santri. “Untuk lm pendek,awalnya saya nantang anak-anak. Berani nggak melakukan kegiatan baru. Ada lomba lmpendekdikampusteknokrat.Ternyatamereka juga merespon positif,” kenangnya. Ia mengisahkan, dalam waktu tiga hari, terbentuklah team lm. Kemudian merekamembuat skenario. “Lalu saya carikan pelatih dari komunitas lm mahasiswa.Akhirnya dapat pelatih yang sesuai. Dari arahan sang pelatih, seminggu lmpendeknya jadi. Untuk seleksi pemain, Hida meminta bantuan alumni yang aktif di teater dan drama. Alhamdulillah, lm garapananak-anak dapat juara 1 se-Lampung,” papar bidang olimpiade, yaitu Matematika, Biologi, dan Fisika, di tingkat DMP/ MTs, Kimia, Matematika, dan Biologi, di tingkat KMI/ kegiatan ekskul itu dibimbing oleh satu sampai dua kakak kelas yang tergabung dalam Osis. Mereka sangat berperan dalam pengembangan keterampilan murid sesuai bidangnya masing-masing. Pola ini sangat bagus tidak hanya pembentukan jiwa kepemimpinan kakak pembimbing tetapi juga mendekatkan hubungan antara senior-yunior di Diniyyah Putri. Dengan demikian kebersamaan itu berdampak positif bukan sebaliknya. Prestasi yang dicapai murid DP juga merupakan keberhasilan pembimbingnya yaitu kakak kelas mereka. Prestasi siswi diniyyah putri sangat membanggakan karena banyak meraih juara dalam setiap perlombaan. Karena banyaknya prestasi itu, di sini hanya akan disebutkan yang telah berhasil mendapatkan juara satu I saja, di antaranya Cabang Biologi KSM Tingkat MA se-Kabupaten Pesawaran 2014, Kaligra Teknokrat Festival PentasSeni Islami 7 2014, MTQ Putri SMP se-Lampung Porseni 2014, Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga Madrasah Aksioma Pesawaran Cabang Bulutangkis 2015, Aksioma Cabang Kaligra Putri MA 2015,Komik Al-Banna Fair Polinela 2015, Analisa Musik Melodi Non Brass UNILA Marching Band Competition2016, Pencak Silat Dispora Pesawaran 2016, Pencak Silat Internasional di Padang 2016, Basket Lampung Kobalam U-14 2016, Kaligra Kontemporer FestivalPesantren IAIN Lampung 2016, Pencak Silat Bupati Cup Pesawaran 2016, Pencak Silat IKPM Gontor 2017, Muley Hijab Kampung Nasyid Povinsi Lampung 2017, Dai Pentas Islami X Universitas Teknokrat 2017, Tilawah IBI Darmajaya Bandar Lampung 2017, Fahmil Quran Ponpes Jabal Nur 2017, KaligraPonpes Jabal Nur 2017, Pidato tingkat SMP Balai Bahasa se-Provinsi Lampung. Data ini menunjukkan variasi prestasi siswi diniyyah putri yang sangat beragam. Hal ini menunjukkan keragaman bakat siswi yang berhasil dikembangkan oleh diniyyah putri. PERGURUAN DINIYYAH PUTRI LAMPUNG PESANTREN PENCETAK PENDIDIK PEREMPUANVolume 15, Nomor 2, Agustus 2017 is an open access article under CC-BY-SA license 175Wawasan GlobalPramuka di Diniyyah Putri tidak sekedar kegiatan kedisiplinan dan kepemimpinan biasa. Ia telah menorehkan prestasi yang membanggakan tidak hanya bagi madrasah tetapi bagi provinsi Lampung dan bangsa Indonesia. Siswi madrasah diniyyah putri tidak hanya berprestasi di level kabupaten/ kota, provinsi, dan nasional, tetapi berprestai juga di level internasional, yaitu dalam pramuka. Anggota pramuka DPL tidak hanya berpartisipasi dalam kegiatan pramuka di luar negeri, mereka bahkan meraih sejumlah internasional lainnya adalah pertukaran pelajar ke Thailand selama 20 hari. Sejak 9 Oktober 2012 yayasan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Ma’had Tarbiyah Islamiyah Thailand dan Thayaiwitaya School Hatyai Thailand. Program ini lahir atas jaringan yang telah dimiliki oleh yayasan dengan lembaga kursus FEE Center di Pare yang dipimpin oleh Malik. Malik mengenalkan madrasah diniyyah putri ke Abdul Aziz pemilik sekolah di Tailand. “Ada pondok khusus wanita yang bagus di Lampung,” demikian Nazarudin menirukan ucapan 2012 Abdul Aziz datang ke Lampung. Kemudian disepakati pertukaran pelajar. Sudah dikirim dua angkatan pada 2014 dan 2016. Di sana siswi belajar bahasa, kegiatan sekolah, budaya. Demikian pula siswi Thailand selama di diniyyah putri. “Mereka bergabung dengan kegiatan Osis, dan kami ajak mereka ke sentra-sentra industri di Lampung,” kata bisa mengikuti program pertukaran pelajar tersebut siswi kelas IX harus lulus tes bahasa dan akhlak. Tes ini hanya akan memilih 20 siswi. Siswi dan dua orang pembina yang berangkat akan tinggal di Phanga 10 hari dan di Hatyai 10 hari. Target lain ke depan dari kerjasama dengan Thailand ini adalah pertukaran guru atau pertukaran alumni untuk mengajar. Dengan harapan mereka bisa kuliah di tidak hanya pertukaran pelajaran. Muslimah Thailand juga bersekolah di Diniyyah Putri. Satu orang sudah lulus. Sedangkan yang masih sekolah ada 6 orang, yaitu kelas VII dua orang dan kelas IX ada 4 orang. Siswi asal Thailand Issara dan Assama, anak kembar, tidak mengalami kesulitan belajar di diniyyah putri Lampung Indonesia. Kedua siswi kelas VII MTs yang berbadan tinggi ini sudah pandai berbahasa Indonesia. Issara yang hobi basket dan suka bahasa Inggris ini bercita-cita jadi dokter, sedangkan Assama bercita-cita jadi guru. Menurut mereka, makanan di Indonesia enak dan tidak masalah dengan selera mereka. Tetapi jika dibandingkan dengan makanan di Thailand lebih enak makanan Tailand. “Masakan di Indonesia kurang bumbunya,” kata Issara sambil tersenyum. Tidak hanya dengan Thailand, kerjasama dengan negara mitoritas muslim Laos dan Myanmar sedang dalam alumni Diniyyah Putri tahun 2015, 2016, dan 2017 dapat dibanggakan setidaknya dilihat dari kampus mereka belajar saat ini, di antaranya UIN Raden Intan Lampung, UIN Walisongo Semarang, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Arraniri Banda Aceh, Universitas Negeri Semarang, UNILA, IAIN Metro, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Jerman Windi Wahyuni, Dini Devika Yani, dan Suci Eka Putri, Sepolwan, Pendidikan Bahasa JEJEN MUSFAH DAN A. MUSTHOFA ASRORI176 EDUKASI Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan is an open access article under CC-BY-SA license di Pare, Universitas Tulang Bawang Lampung, Universitas Muhammadiyah Semarang, UIN Raden Fatah Palembang, Sekolah Penerbangan, IAIN Bengkulu, IAIN Sultan Hasanuddin Banten, Universitas Muhammadiyah Surakarta, STEI Tadzkiya Bogor, dan UPI Bandung. Dari data di atas terbaca bahwa tiga alumni dinyyah kuliah S1 di Jerman setelah lulus seleksi. Sebelumnya, mereka kursus intensif bahasa Jerman di PendidikKeluarga adalah lembaga yang utama dan pertama bagi proses awal pendidikan anak-anak untuk mengembangkan potensi yang dimiliki seorang anak ke arah pengembangan kepribadian diri yang positif dan baik. Fungsi-fungsi dan peran orang tua tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan sik anak berupa kebutuhanmakan dan minum, pakaian, tempat tinggal tapi juga tanggung jawab orang tua jauh lebih penting dari itu adalah memberi perhatian, bimbingan, arahan, motivasi, dan pendidikan, serta penanaman Diniyyah Putri Lampung DPL merupakan satu-satunya pesantren khusus putri dan tertua di Provinsi Lampung. Sebagai pesantren tertua dan berciri khas, Diniyyah Putri memiliki perbedaan yang sangat mendasar dengan pesantren serupa yang lahir belakangan. Banyak kekhususan sebagai jati diri Diniyyah Putri yang tidak dimiliki oleh sekolah atau pesantren lain. 16 M. Syahran Jailani. 2014. “Teori Pendidikan Keluarga dan Tanggung Jawab Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini.” Nadwa Jurnal Pendidikan Islam, vol. 8, nomor 2, Oktober 2014 kini kekhususan itu dipertahankan secara turun satunya, ilmu mendidik. Pasalnya, sejak awal berdiri, pelajaran ilmu pendidikan disebut ilmu mendidik. Meski demikian, di papan jadwal sekolah kini tertulis ilmu pendidikan. Keberadaan pelajaran ini, menurut Hidayati Rusydi, salah seorang alumni yang kini menjadi pengajar di pesantren ini, merupakan tujuan pendidikan Diniyyah Putri, yakni lahirnya para putri berjiwa Islam dan ibu pendidik yang cakap serta aktif. Ini merupakan salah satu tujuan utama didirikannya Diniyyah heran jika akhirnya sebagian besar alumni Diniyyah Putri berprofesi sebagai guru, dosen, da’i ketika mereka sudah terjun di tengah masyarakat. Uniknya, kalaupun mereka tidak menjadi guru atau dosen, tapi mereka tetap mampu “mengajar” berkat ilmu mendidik yang pernah dipelajari selama tiga tahun di bangku Kulliyatul Muallimat al-Islamiyyah KMI.Bahkan, ibu pimpinan pesantren dalam setiap sambutannya selalu menyampaikan bahwa kaum perempuan, jika kelak tidak menjadi guru di sekolah, maka yang pasti dia akan menjadi guru dalam rumah tangganya, yaitu mendidik anak-anaknya. Ya, ibu merupakan madrasah pertama al-madrasah al-ula bagi putra-putrinya. Menjadi pendidik dan pendakwah di itu jangan hanya di level seperti da`i tivi, da`i majlis taklim, dan da`i masjid. Dakwah itu umumnya majlis taklim, khutbah, dan lainnya. Inti dakwah adalah pendidikan keluarga. Maka perempuan harus kuat. Contoh, siswi harus mencuci pakaiannya sendiri, memasak, menyapu, dan merapihkan kamarnya sendiri. “Satu PERGURUAN DINIYYAH PUTRI LAMPUNG PESANTREN PENCETAK PENDIDIK PEREMPUANVolume 15, Nomor 2, Agustus 2017 is an open access article under CC-BY-SA license 177orang wanita mendidik satu keluarga. Istri harus pandai menjahit, mencuci, menyapu, dan memasak agar disayang suami,” kata Nyai Halimah 67. “Madrasah adalah tempat menyemai pendidik perempuan,” kata akhlak, perangai, perilaku atau pribadi sang-anak dan keluarga, banyak ditentukan oleh pola pembinaan, latihan dan pendidikan yang diberikan oleh orang tua. Anak yang sudah mendapatkan pengenalan, pengalaman dan pendidikan, terutama pendidikan moral spiritual, akan dapat mempertahankan eksistensi kepribadian potensinya dari pengaruh-pengaruh sosial dan lingkungan yang kurang ibu bapa untuk berperanan sebagai pendidik akan mengundang pelbagai gejala sosial yang boleh memudaratkan masyarakat dan negara. Sebagai ibu bapa Muslim, kita perlu menghayati ajaran agama Islam sepenuhnya karena itulah satu-satunya jalan untuk mencapai kesejahteraan dalam kehidupan manusia. Melalui tiga kaedah pendidikan asas yaitu pendidikan melalui teladan, pendidikan yang menekankan aspek kerohanian dan pendidikan tentang kedudukan dan kelangsungan bangsa, ibu bapa mampu menyumbang ke arah pembentukan sebuah tamadun Integritas merupakan suatu paket nilai-nilai murni yang mulia yang terhasil dari 17 Sya’ah Sukaimi. 2013. “Peran Orang Tuadalam Pembentukan Kepribadian Anak Tinjauan Psikologi Perkembangan Islam.” Marwah, vol. XII, No. 1 Juni Ratna Roshida Abd. Razak, dan Nik Haslinda Nik Hussain. 2007. “Peranan Institusi Keluarga dalam Penjanaan Bangsa Bertamadun.” Jurnal Kemanusiaan, bil. 9, Jun dan kemuliaan kedua ibu bapa untuk menjamin kekuatan sebuah institusi keluarga. Institusi keluarga yang dipimpin oleh ibu bapa mempunyai integritas yang tinggi sebagai asas pembentukan sebuah masyarakat. Masyarakat yang memiliki dan menguasai ilmu pengetahuan dan akhlak yang mulia merupakan eleman penting untuk membentuk sebuah tamadun Jamak dan Kecakapan HidupDiniyyah Putri Lampung tidak hanya fokus mengajarkan ilmu mendidik dan kemandirian santri. Santri dibekali dengan sejumlah keterampilan melalui ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler. “Seorang pendidik harus bisa terampil usaha untuk mendukung kerja mendidiknya. Wirausaha untuk mendukung visi, yaitu pendidik,” kata Iskandar 51. Menurutnya, jiwa wirausaha itu tertanam pada alumni. Tidak sedikit alumni dari keluarga miskin kuliah dengan uang hasil kerja ini juga terlihat dari pilihan Prodi yang dipilih DPL pada saat membuka perguruan tinggi—masih dalam prosesperizinan. “Saya ingin ada perguruan tinggi di sini. Politeknik dipilih karena masih jarang untuk tidak mengatakan tidak ada di sini. Prodi agama sudah banyak yang mendirikan. Harus ada yang memikirkan politeknik. Memikirkan yang belum digarap. Saya ingin ada tata boga tapi mungkin belum saatnya,” kata Ratna Roshida Abd. Razak, dan Nik Haslinda Nik Hussain. 2007. “Peranan Institusi Keluarga dalam Penjanaan Bangsa Bertamadun.” Jurnal Kemanusiaan, bil. 9, Jun 81. JEJEN MUSFAH DAN A. MUSTHOFA ASRORI178 EDUKASI Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan is an open access article under CC-BY-SA license menulis, “agar seorang siswa berhasil dalam studi dan hidupnya kelak, maka pendidikan sebaiknya dilakukan dengan pendekatan pribadi dengan mempertimbangkan kecerdasan yang dimiliki siswa.”Applications of the new technologies should provide ways for a variety of minds to gain access to knowledge,”.21kecerdasan santri yang beragam jelas terwadahi di DPL, sehingga kelak mereka bisa mengembangkannya lebih lanjut saat hidup di masyarakat. Artinya, santri diharapkan bisa hidup dengan baik karena sudah dibekali life skills melalui kehidupan pondokmaupun denisilife skills menurut WHO adalah abilities that help us to adapt and behave positively so that can deal effectively with the challenges of everyday Ada lima area dasar life skills yang relevan diterapkan dalam budaya mana pun23 Decision-making and problem-solving, 2 Creative thinking and critical thinking, 3 Communication and interpersonal skills, 4 Self-awareness and empathy, 5 Coping with emotion and coping with dari orang yang memiliki life skills adalah teamwork, self-esteem, learning from each other, condence, Kelima ciri di atas, juga kemampuan bekerja tim, 20 Howard Gardner. 1998. Multiple Intelligences. New York Basicbooks, h. S. Veenema and Howard Gardner. 1996. Multimedia And Multiple Intelligences. The American Prospect, November-December, h. C. Hanbury. 2008. The Life Skills Hanbook; An Active Learning Handbook for Working With Children and Young People. Diunduh Pada Mei 2014, h. 9. 23 Department of Mental Health WHO. 1999. Mental Health Promotion; Partners In Life Skills Educaion. Geneva World Health Organization, h. C. Hanbury. 2008. The Life Skills Hanbook; An Active Learning Handbook for Working With rasa nyaman, jiwa pembelajar, dan pecaya diri diperoleh santri melalui kehidupan di asrama, kegiatan OSIS, dan keikutsertaan mereka dalam skills are generic skills, relevant to many diverse experiences throughout harus digunakan untuk hal yang positif dan kebaikan bagi manusia lainnya,” sebagaimana ditulis Gardner26 … as scholars, we had a responsibility not only to put forth ideas but also to monitor how they were used and, when necessary, to speak up about their misuse. … and yet at the end of the day, we do not need more people of high intelligence or of multiple intelligence, however measured or labeled; we need individuals who will use their intelligences for positive Diniyyah Putri Lampung merupakan lembaga pendidikan khusus perempuan yang menyiapkan generasi pendidik, sehingga perempuan bermanfaat bagi lingkungannya. Perempuan harus belajar banyak hal agar memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi keluarga bahkan lingkungannya. Selain harus cerdas, perempuan harus terampil dalam bidang tertentu. Keterampilan itu kemudian harus ditekuni dan dikembangkan sampai maksimal sehingga kerja kependidikannya berjalan dengan DPL bagi pendidikan khususnya perempuan sangat penting bagi Indonesia. Meski Kementerian Agama belum optimal Children and Young People. Diunduh Pada Mei 2014, h. Department of Mental Health WHO. 1999. Mental Health Promotion; Partners In Life Skills Educaion. Geneva World Health Organization, h. Howard Gardner. 2011. The Theory Of Multiple Intelligences As Psychology, As Education, As Social Science, h. 10. PERGURUAN DINIYYAH PUTRI LAMPUNG PESANTREN PENCETAK PENDIDIK PEREMPUANVolume 15, Nomor 2, Agustus 2017 is an open access article under CC-BY-SA license 179dalam melayani penyelenggaraan pendidikan madrasah27, DPL masih eksis dan berkembang terus memajukan pendidikan perempuan dengan pengelolaan dana masyarakat yang tidak terlalu besar. hal ini bisa berhasil karena pimpinan, pengasuh, dan guru memiliki sikap ikhlas dalam mendidik santri berjumlah kurang lebih 750 orang itu. Tanpa keikhlasan, santri DPL tidak mungkin mencapai prestasi gemilang seperti sekarang, karena prestasi merupakan buah dari kesungguhan berlatih santri dan kesabaran pelatih. Dengan membayar “sedikit”, santri DPL telah mendapatkan pendidikan yang baik. Pendidikan yang menyediakan wahana pelatihan bagi beragam kecerdasan dan keterampilan yang dimiliki santri dari berbagai provinsi di konstruksi resistensi identitas, DPL tidak hanya mencari pembeda dari differ from dan bentuk perlawanan oppose to, tetapi terjadi juga proses pencarian legitimasi-legitimasi baru dalam penguatan DPL mengajarkan santri beragam keterampilan dan mengajak mereka melihat dunia melalui kegiatan penguatan bahasa di Pare, pramuka dan studi banding ke luar negeri, dan pertukaran pelajar ke Thailand. Kekuatan dan KendalaKekuatan Diniyyah Putri bertahan dan maju di usianya yang ke-43 ini adalah pertama, keikhlasan pendiri, keluarga besarnya, dan guru. Seluruh tanah di 27Nurudin. 2017. Madrasah dan Otonomi Pendidikan; Analisis Kebijakan Pendidikan. Puslitbang Penda Kemenag RI. 28 Muhamad Murtadho. 2017. Madrasah dan Globalisasi Pendidikan. Puslitbang Penda Kemenag RI. pesantren ini berstatus wakaf, sehingga anak cucu pendiri yang saat ini bekerja di pesantren ataupun yang tidak, tidak ada yang mewarisi tanah pesantren. “Tanah dan bangunan milik pondok semua, bukan milik kami anak-cucu pendiri,” kata santri Nyai Halimah selalu menekankan pentingnya ikhlas dalam belajar sehingga akan terasa ringan dalam belajar meski jauh dari orang tua. Demikian juga kepada para guru, Nyai senantiasa menekankan keikhlasan dalam mengajar. Mengajar akan ringan. “Guru kami pernah terlambat gajian hingga tiga bulan,” kata Nyai Halimah. Selain dengan uang, dulu siswi membayar pondok dan sekolah dengan beras sebanyak 17 kilogram. 15 kilo untuk santri, 2 kilo untuk guru. “Tetapi beras yang dikasih ke kami kualitasnya buruk sehingga santri pun malas memakannya. Maka sekarang dalam bentuk uang semua,” kata Nyai membangun sistem yang baik. Iskandar menjelaskan, “Kami membangun sistem sehingga orang—siapa pun—yangingin uang harus bekerja, entah mengajar atau sebagai pimpinan di madrasah atau di asrama.”Adapun kendala yang dirasakan pendidik di Diniyyah Putri adalah pertama, yang berasal dari murid sendiri. Wanita jelas berbeda dengan laki-laki. “Mengurus perempuan sepuluh kali lebih sulit dibanding laki-laki. Contoh, di kelas tidak bisa menyuruh mereka mengangkat yang berat-berat. Harus melibatkan laki-laki dari bagian kepengasuhan,” kata Iskandar. Contoh lain soal penegakan kedisiplinan dan karakter jujur. Ketika waktu shalat tiba, mereka tidak berangkat ke masjid dengan alasan sedang haid. “Kita tidak tahu apakah mereka jujur atau berbohong,” yang datang dari orang tua murid. Kendala yang dihadapi guru dan pembina adalah wali murid tidak memahami tujuan diniyyah putri. “Mereka mengajak anak pulang semaunya. Berlama-lama di rumah,” kata Nyai Halimah. PENUTUPMadrasah Diniyyah Putri Lampung menyiapkan calon ibu pendidik melalui sistem pendidikan asrama dan pendidikan madrasah. Sistem pendidikan madrasah diniyyah berbasis kecerdasan jamak, yaitu siswi dibekali beragam keterampilan sesuai minat dan bakat mereka, mulai dari bahasa, muhadharah, memasak, hingga wirausaha. Ibu pendidik bisa berarti beragam, mulai dari sebagai ibu bagi anak-anak, guru, pengajar majlis taklim, dan daiyah. Apa pun profesi alumni diniyyah kelak harus peduli kepada pendidikan agama lingkungannya. Keterampilan yang dipelajari di madrasah supaya alumni tidak bergantung sepenuhnya dari profesi pendidik. Seorang ibu harus cakap menghasilkan uang agar pekerjaan mendidiknya tidak terganggu. Studi ini memberikan masukan dan rekomendasi kepada 1 yayasan dan madrasah agar mempertahankan kekhasan dan keunggulan program, memperbaiki layout tata letak majalah tunas, menambah kuota pertukaran pelajar, menjajaki pengiriman siswi ke perguruan tinggi luar negeri, 2 pemerintah, khususnya pemda bandar lampung memperhatikan pesantren dengan cara mengalokasikan anggaran dari dinas pendidikan untuk pembinaan keterampilan life skill, 3 kementerian agama, dalam hal ini direktorat pendidikan diniyah dan pondok pesantren pd pontren ditjen pendis mencermati pesantren yang memiliki kekhususan. dalam hal ini diniyyah putri lampung dalam mendidik santri putri, dan 4 puslitbang pendidikan agama dan keagamaan balitbang dan diklat keagamaan kemenag memperluas area riset hingga kabupaten. jadi, tidak hanya di ibukota provinsi saja. pasalnya, bukan tidak mungkin madrasah atau pesantren yang memiliki kekhususan sebagaimana dpl ini masih banyak. dengan memperluas area atau jangkauan riset ini diharapkan banyak juga model yang bisa direplikasi di madrasah atau pesantren TERIMA KASIH Terima kasih kepada Puslitbang Penda Kemenag RI atas pendanaan kegiatan penelitian ini mulai dari penyusunan design, instrumen penelitian, seminar hasil, hingga uji publik. DAFTAR PUSTAKABakar, Noor Rahamah Abu 2006 “Pendidikan dan Segregasi Pekerjaan Mengikut Gender.” Akademika, 67, Januari of Mental Health WHO 1999 Mental Health Promotion; Partners In Life Skills Educaion. Geneva World Health Howard 1998 Multiple Intelligences. New York Howard 2011 The Theory Of Multiple Intelligences As Psychology, As Education, As Social Science. PERGURUAN DINIYYAH PUTRI LAMPUNG PESANTREN PENCETAK PENDIDIK PEREMPUANVolume 15, Nomor 2, Agustus 2017 is an open access article under CC-BY-SA license 181Gayatri, Fitri 2008 Faktor dan Dampak Ketimpangan Pendidikan; Pendidikan dalam Kehidupan Perempuan. Skripsi, Prodi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian IPB. Bogor. Hanbury, C. 2008 The Life Skills Hanbook; An Active Learning Handbook for Working With Children and Young People. Diunduh Pada Mei 2014. Jailani, M. Syahran 2014 “Teori Pendidikan Keluarga dan Tanggung Jawab Orang Tua dalam Pendidikan Anak Usia Dini.” Nadwa Jurnal Pendidikan Islam, vol. 8, nomor 2, Oktober Khusnul 2008 “Diskriminasi Gender Terhadap Perempuan dalam Sektor Pekerjaan.” Jurnal Studi Gender dan Anak, Volume 4, No. 1, Januari-Juni Khusnul 2008 “Urgensi Kurikulum Gender dalam Pendidikan.” Insania, Vo. 13, September-Desember Kholid 2008 “Madrasah Banat Potret Pendidikan Anak Perempuan NU Masa Kolonial Belanda.” Jurnal Studi Gender dan Anak, Volume 3, No. 2, Juli-Desember Muhamad 2017 Madrasah dan Globalisasi Pendidikan. Jakarta, Puslitbang Penda Kemenag RI. Natasha, Harum 2013 “Ketidakutamaan Gender Bidang Pendidikan Faktor Penyebab, Dampak, dan Solusi.” Marwah, Vol. XII, No. 1, Juni 2017 Madrasah dan Otonomi Pendidikan; Analisis Kebijakan Pendidikan. Jakarta, Puslitbang Penda Kemenag RI. Nuryoto, Sartini 1998 “Perbedaan Prestasi Akademik Antara Laki-Laki dan Perempuan.” Jurnal Psikologi, No. 2 Erma 2015 “Pendidikan Khusus Perempuan; Antara Kesetaraan Gender dan Islam.” Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam, Vol. II, No. 2, November 249-272. Razak, Ratna Roshida Abd., dan Hussain, Nik Haslinda Nik 2007 “Peranan Institusi Keluarga dalam Penjanaan Bangsa Bertamadun.” Jurnal Kemanusiaan, bil. 9, Jun73-82. Sukaimi,Sya’ah 2013“Peran Orang Tuadalam Pembentukan Kepribadian Anak Tinjauan Psikologi Perkembangan Islam.” Marwah, vol. XII, No. 1 Juni 81-90. Towaf, Siti Malikhah 2008 “Peran Perempuan, Wawasan Gender dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Di Pesantren.” Jurnal Ilmu Pendidikan, Jilid 15, Nomor 3, Oktober S. And Gardner, Howard 1996 Multimedia And Multiple Intelligences. The American Prospect, November-December. Widodo, Wahyu 2006 “Analisis Situasi Pendidikan Berwawasan Gender di Provinsi Jawa Timur.” Jurnal Humanity, Volume I, Nomor 2, Maret Esti 2009 “Stereotype PeranGender bagi Pendidikan Anak.” Muwazah, Vol. I, Januari-Juni 73-82. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this KhotimahOne of education goal is how to realize fair society, by not discriminate one sex. But the reality exist discrimination at education that necessitate several effort to solve it, on of it is by formulating curriculum that have gender perspective. Curriculum is a development of vision and mission of educational institution that want to realize education goal. Gender curriculum is based on an assumption that woman and man are equal in education, and have equal opportunity to get education. In its application, gender curriculum can be formulated implicitly hidden curriculum, or explicitly overt curriculum. However, to explain gender problems we recommend explicit way. Harum NatashaIt is undeniable that gender inequality still occurs especially in the developing world. This inequity occurs in various fields of human life, among others in the fields of education, social, and economic. Gender inequality that occursmainly in the field of education is influenced by various factors cultural factors, patriarchy, sociology and psychology. The imbalance also affects the life of the nation and the state. To that end, this study discusses the factors that cause the occurrence of gender inequality and the impact that would occur if gender inequalities allowed to drag and solutions that are expected to be applied so that gender inequality can be reduced or even Malikhah TowafThis study was conducted to explore the profile of pesantren Al Is as pesantren Khalaf, which is has madrasah; the role of women in the history of pesantren, the perception of ustadz and ustadzah about gender equality and feminism, and the expected role of women and its implication in education in pesantren. A qualitative study was conducted in Pesantren Al Is in Malang Regeant. Data were collected by documentary study, interview, observation and an open-ended questionnaire. The result shows that Nyai Has, the founder of pesantren, is a feminist. She believes that education for girls is an empowerment for women. Her fight was followed by her daughters, and ustadz-ustadzah as supervisor of education and santries in pesantren. There is a process of promoting gender equality perspectives which has implication in education in pesantren. Ustadz and ustadzah are gender activist of non governmental organization called Puan Amal Hayati. They conduct advocacy for the victims of domestic violence and review some classical textbooks from gender perspectives. There is a process of humanization and desacralization of classical PawitasariLiberalism and gender equity has influenced the society so much that the different roles between men and women are minimized. Social agreements based on traditions, cultures, and religion are deliberately violated. Women are given opportunity to enter ?masculine world?, such as becoming a president or a soldier. Men are given the opportunity to enter ?feminine world?, such as becoming a women hair stylist or an OBGYN a doctor that specializes in women?s reproductive?s health. Everyone is given the freedom to choose their own gender, furthermore, to change their sex organ when they feel comfortable with their choice of gender. Special education based on human?s natural gender is envisaged as discriminative and out dated. Literature research is conducted to understand if special education based on gender is a fruitless idea, if men and women have no unique needs according to their gender differences, and what Islamic perspective is on women education. The finding is an eye-opening. This article shows that brain research reveals a distinguished anatomy and function between male?s and female?s brains. Thus, it is only natural that each gender has unique needs. Further study shows, not only that men and women entail special education to fulfill their distinct needs, divergent methods of teaching are also important to boost both male and female students? SukaimiFamilies with any community is a group of social bonds in the domestic family life. The parents, especially the father as the head of the family and the mother as the head of household, are the main actors in the dyeing process of coaching, education, growth and development of children’s personality. Ideal personality of children relies heavily on the efforts of both parents as early as possible so that children are able to understand a wide range of recognition, social experience through guidance, exercises and education, particularly through the development process of religious morale through spiritual, is a guarantee for the kids there will be hope of an Islamic character or personality of noble Syahran Jailanip>This paper describes the responsibilities of parents in early childhood education. From the review of the literature it is known that the family environment be-comes a major place of a child to education. Father and mother in the family becomes the first educators in the process of development of a child's life. Par-ents do not just build a relationship and do various family for reproductive pur-poses, continue descent, and establish affection. The main task of the family is to create buildings and atmosphere of family education process so that the next generation of intelligent and noble generation as a solid footing in the tread life and the journey of human children. The fact is supported by the findings of the theories that support the importance of family education as the first basic educa-tion of children. Abstrak Makalah ini menjelaskan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak usia dini. Dari kajian literatur diketahui bahwa lingkungan keluarga menjadi tempat yang utama seorang anak memperoleh pendidikan. Ayah dan ibu dalam keluarga menjadi pendidik pertama dalam proses perkembangan kehidupan anak. Orang tua tidak sekedar membangun silaturahmi dan melakukan berbagai tujuan berkeluarga untuk reproduksi, meneruskan keturunan, dan menjalin kasih sayang. Tugas utama keluarga adalah menciptakan bangunan dan suasana proses pendidikan keluarga sehingga melahirkan generasi yang cerdas dan berakhlak mulia sebagai pijakan yang kokoh dalam menapaki kehidupan dan perjalanan anak manusia. Kenyataan tersebut ditopang temuan teori-teori yang mendukung pentingnya pendidikan keluarga sebagai dasar pertama pendidikan anak-anak.
Halini ditandai dengan banyaknya pendaftar siswa / santri baru disetiap tahunnya, bahkan ditahun 2017-2018 hanya mampu menampung tidak lebih dari 50% dari jumlah pendaftar, walaupun untuk masuk sekolah berbasis pesantren ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi hingga biaya pendidikannya.
Pondok Pesantren Putri Terbaik Di Lampung – Pondok Pesantren Darul Huffaz Lampung ramai diperbincangkan, terutama di Internet, karena sejumlah kelebihannya. Pesantren Tahfiz Quran ini diakui sebagai salah satu pesantren model modern. Oleh karena itu, kami tertarik untuk merangkum informasi yang diperoleh dari situs resmi dan brosur yang kami terima. Diantaranya yang akan kita bicarakan adalah profil pesantren, pendaftaran disana dan biaya masuk. Pondok Pesantren Putri Terbaik Di Lampung Pesantren Darul Huffaz Lampung didirikan pada tahun 1998 di atas lahan seluas sekitar tiga hektar. Kemudian, lima tahun kemudian, bertambah lagi, mencapai lebih dari sembilan hektar. Pendiri KH. Nursalam Abdul Muthalib. Pondok Pesantren Yang Bagus Archives Pesantren Tahfidz Quran di Peshwaran ini awalnya untuk tujuh orang anak pendirinya dengan tujuan untuk menghafal Al Quran. Namun, dengan jemaah, dll. setelah kontak, kemudian menjadi pesantren bagi masyarakat luas. Pendidikan di pesantren Darul Huffaz saat ini terbagi menjadi dua bagian, ada pendidikan formal dan juga ada pesantren. Mereka semua tinggal di pesantren. Selain itu, tersedia juga untuk anak SD atau MI kelas empat sampai enam. Jenjang pendidikan pertama adalah MI dengan nilai akreditasi A. Artinya jenjang pendidikan tersebut baik. Sedangkan Tsanawiyah dan Aliyah memiliki akreditasi B. Santri Tsanawiyah berjumlah sekitar 500 orang, sedangkan Aliyah memiliki sekitar 200 santri. Program lainnya adalah program “Taxassus tahfidz Quran”, dimana siswa hanya fokus untuk menghafal Al Quran. Jadi ada empat program yaitu MI, MTs, MA dan Takhassus. Kualitas Terbaik! Call 0812 7950 3322 Pondok Pesantren Modern Terbaik Di Lampung, Pekerjaan, Full Time, Lainnya Di Carousell Mengenai Tahfiz Quran, ada beberapa program yang tersedia. Yang pertama adalah program akselerasi lanjutan. Hafalkan satu halaman sehari atau dua tahun Al-Qur’an. Serta dua halaman menghafal tiga puluh bab dalam satu hari selama setahun. Adapun program reguler tahfiz Quran di pondok pesantren Darul Huffaz Lampung, program ini memiliki 60 persen hafalan Quran dan sisanya adalah pendidikan umum dan agama. Target tamat SD hanya hafal 5-7. Mts pass memiliki 10-12 poin hafalan. Jika melanjutkan MI Darul Huffaz Lampung, harus hafal 15-17 juz. Namun, MA 15-17 hanya untuk hafalan. Jika Anda telah menyelesaikan MTs Darul Huffaz Lampung, maka Anda telah hafal 30 Juz atau Hatam Al Quran. Tentu saja, tujuan ini cukup realistis. Seperti inilah rata-rata sekolah asrama. Artinya, santri biasa bisa melakukannya. Yayasan Al Kautsar Lampung Pondok Pesantren Darul Huffaz Lampung menurut kami memiliki beberapa keunggulan. Diantaranya adalah pesantren ini memiliki suasana yang luas dan nyaman. Ruang bagi siswa untuk bergerak bebas. Bahkan ada kolam renang. Jadi Anda bisa berolahraga dengan nyaman. Kedua, asrama khusus disediakan bagi mereka yang mengikuti program khusus Al-Qur’an. Oleh karena itu, peluang keberhasilan dalam menghafal Al-Qur’an tinggi. Ingat bahwa siswa laki-laki dan perempuan dipisahkan. Kami meringkas pendaftaran penduduk desa dari brosur. Yang pertama minimal 4, 5 atau 6 SD. Penerimaan siswa pindahan. Kedua siswa tersebut mampu membaca Al-Qur’an dengan baik. Preferensi akan diberikan kepada mereka yang hanya menghafal 30. Yang ada adalah harga masuk pesantren tahun 2023-2024. Jika Anda melihat beberapa tahun terakhir, mungkin ada perubahan tarif. Tapi setidaknya biaya ini bisa menjadi penunjang. Pesantren Al Futuhiyyah Wonosobo Biaya di atas menurut kami cukup lumayan. Anda bisa membandingkannya dengan pesantren lain di Lampung di tautan ini. Kami telah memberikan informasi tentang biaya dan manfaat masing-masing. Semoga ini bisa menjadi gambaran pesantren di Lampung. Alamat lengkap pesantren ini adalah Jalan Raya Bernung Gedong Tataan, Pesawan, Lampung. Atau jika Anda bingung, Anda dapat mengikuti Google Maps yang kami sertakan di bawah ini. Kami mengutip langsung dari Google. Untuk informasi lebih lengkap dan terpercaya, Anda dapat mengunjungi website resminya di Pendaftaran dan informasi lain yang tersedia. Bagi yang ingin bertanya bisa menghubungi 0721-91677. Demikian informasi tentang Pondok Pesantren Darul Huffaz di Lampung. Semoga informasi ini dapat membantu dan memberikan gambaran singkat tentang salah satu Pondok Pesantren Tahfiz Quran terbaik di Pesawaran Lampung. Setelah menamatkan sekolah dasar, orang tua seringkali bingung akan menyekolahkan anaknya ke mana, apakah akan melanjutkan ke sekolah biasa atau sekolah umum. . sekolah asrama Namun, jika Anda sudah memutuskan ingin memperdalam ilmu agama di pesantren, Anda bisa mendaftarkan diri ke sejumlah pesantren yang direkomendasikan di Pesawaran. Pesantren Al Jalil Li’ulumil Qur’an Grobogan Sebenarnya pendalaman ilmu agama bisa dilakukan di mana saja, namun biasanya orang memilih untuk menyekolahkan anaknya di pondok. Di rumah pedesaan, mereka tidak hanya belajar agama, tetapi juga belajar ilmu-ilmu lain seperti anak-anak di sekolah biasa. Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan antara dunia dan akhirat. Nurul Iman juga memiliki beberapa kegiatan pencarian bakat yang menarik untuk meningkatkan kemampuan siswa, antara lain Jika Anda ingin mendaftar di Pesantren di Pesawan Bandar Lampung, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu berapa biaya kuliahnya. Dengan mengetahui biaya-biaya di bawah ini, Anda bisa mempersiapkan biayanya sebelum mendaftar. Biayanya memang cukup tinggi, namun sesuai dengan kemungkinan yang ditawarkan oleh dana tersebut. Ketersediaan alat bantu ini akan memudahkan perkembangan siswa. Institusi pendidikan berikut ini Pesantren Unggulan Dan Favorit Di Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Sukabumi, Bandung, Tasikmalaya, Cilegon, Serang Mungkin sebagian dari Anda bingung akan seperti apa hasil pendidikan Anda setelah lulus dari Pesantren Desa Nurul Iman. Banyak lulusan yang minimal 5 juz dan maksimal 30 juz hafidz/hafidza. Mampu berbahasa Inggris dan Arab, dia tahu di mana letak bakat dan minatnya. Hasil pendidikan yang jelas dan tepat mewajibkan Pesantren Nurul Iman untuk tidak sembarangan dalam memilih santri. Hanya sebagian santri saja yang bisa menjadi bagian dari Nurul Iman karena ada pilihannya, sehingga Anda bisa mempelajari beberapa materi berikut ini Pesantren Darul Huffadz merupakan salah satu pesantren yang telah banyak melahirkan para mufassir Alquran. Adapun tujuan diciptakannya pola makan ini salah satunya adalah untuk melahirkan para penghafal Al-Qur’an yang dapat bermanfaat bagi orang-orang disekitarnya. Pada awal berdirinya pondok pesantren ini jumlah santrinya hanya 7 orang, namun seiring berjalannya waktu semakin banyak donatur yang berdonasi untuk pengembangan santri tersebut. Selama ini, beberapa program dan acara pendidikan telah dilaksanakan di Darul Huffadz. Pondok Pesantren Terbaik Di Banyuwangi Lengkap Biaya Masuk Dan Alamat Biaya di Darul Huffadz sangat tinggi namun banyak manfaat dan fasilitasnya. Selain itu, Darul Huffadz telah melahirkan banyak lulusan yang telah menghafal hingga 30 unit Al-Qur’an. Jika Anda tinggal di sini, Anda memiliki manfaat dan peluang berikut Selain Darul Huffadz dan Nurul Iman, pondok pesantren adalah Al Farabi. Pesantren ini berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Diniyyah Putri Lampung. Nama Al Farabi diambil dari salah satu tokoh besar Islam yang juga ahli dalam bidang politik dan filsafat. Harapannya setelah lulus, para mahasiswa bisa menjadi pemikir hebat seperti Al Farabi. Pada tahun 2012, pesantren ini resmi berdiri. Mengenai program dan kegiatan pendidikan di pesantren ini Kurikulum pendidikan Al Farabi merupakan perpaduan antara kurikulum pendidikan pesantren dan kurikulum pendidikan nasional. Tentang semangat Pondok Pesantren Al Farabi Pondok Pesantren Terbaik Di Provinsi Jambi Biaya kuliah untuk mahasiswa baru sekitar Rp Mengenai iuran bulanan yang harus dibayar mahasiswa sebesar Rp Biaya ini dilengkapi dengan semua fasilitas yang tersedia untuk lembaga pendidikan. Pesantren swasta putri ini sebenarnya masih satu induk dengan Pesantren Al Farabi, hanya saja yang satu ini khusus santri putri. Pesantren Pesawaran di kabupaten ini mengikuti Pesantren Gontor. Mengenai program pendidikan Pesantren ini dikhususkan untuk pendidikan santri, sehingga yang ingin mengenyam pendidikan agama bisa mendaftarkan diri di sini. Berikut alur pendaftarannya Sebelum mendaftar di pondok pesantren di Pesawan, sebaiknya persiapkan terlebih dahulu biaya pendaftarannya. Jika Anda memang tidak memiliki cukup uang, jangan terlalu khawatir karena Anda bisa mendaftar di pesantren lain yang murah dan berkualitas. dr. KH. S. Noor Chozin Sufri bin H. Sholeh, juga salah satu rektor IAIN Raden Intan Lampung sekarang UIN ke-9, sebuah pondok pesantren yang dirancang khusus untuk santri putri, pondok pesantren ini terletak di Jl. Kerajaan Pandawa, no. 43, Lk 1, Rt 1, Kelurahan Korpri Jaya, Sukarame, Bandar Lampung. Pondok Pesantren Terbesar Di Jawa Timur Awalnya, Pesantren Putri An Nur berada di bawah naungan almarhum KH. Nur Chozin adalah pesantren besar pada waktu itu, namun pesantren ini dipanggil oleh Tuhan pada tahun 2006 dan telah dibuka kembali sejak tahun 2017 dengan izin resmi izin operasi. di bawah asuhan istrinya almarhum KH. Noor Chozin alias Nyai Dra. hari ini Direktur Siti Fatima dan Pesantren saat ini adalah putra kedua almarhum KH. Noor Chozin yaitu Dr. Kyai Ruslan Abdul Ghofur Noor, Hingga saat ini, Pesantren An Noor terus beroperasi dan berinovasi menjadi pusat penelitian pembelajaran agama dan bahasa di lingkungan kampus UIN Raden Intan Lampung. Jika ingin mengetahui lebih jauh kontennya, silahkan follow dan subscribe akun media sosial berikut ini Ponpes Al Fatah Lampung merupakan salah satu lembaga pendidikan agama Islam terbaik yang menarik minat masyarakat. Berbekal pengalaman puluhan tahun, pesantren ini telah berhasil mencetak banyak santri berprestasi. Oleh karena itu kami telah menyiapkan informasi lengkap tentang Pondok Pesantren Al Fatah Lampung yang kami rangkum dari website resmi dan brosur yang bisa kami dapatkan. Kami memberikan informasi pendidikan untuk biaya. Gus Miftah Ke Pondok Ke Pesantren Bustanul Ulum Kp Jaya Sakti Anak Tuha Lampung Tengah Pesantren Al-Fath Lampung telah berdiri sejak tahun 1976 dengan program pendidikan salafi, pada tahun 1993 pesantren ini resmi terdaftar di Kementerian Agama RI sehingga dapat diformalkan dan dapat memberikan ijazah. Tahun 2004 dibuka program halqah, tahun 2005 dibuka program Tahfidz Quran 30 juz dan tahun 2010 dibuka program bahasa agar santri bisa berbahasa Inggris dan Arab. Program pendidikan pesantren ini memadukan 4 kurikulum yaitu ilmu pengetahuan dan Tahfidz Quran, pesantren modern, pesantren salafi, kurikulum Kemdikbud dan kurikulum Kemag serta didukung dengan sistem pembelajaran digital juga belajar di Pesantren Al Fath Dengan banyaknya program yang tersedia, para santri di Pondok Pesantren Al Fath Lampung dapat memilih yang paling sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka di masa depan. Intip Fasilitas Pondok Pesantren Super Mewah Di Indonesia, Ada Yang Miliki Hotel Mendukung aktivitas, aktivitas Pondok pesantren putri terbaik di jawa tengah, pondok pesantren tahfidz putri terbaik di indonesia, pondok pesantren putri terbaik di yogyakarta, pondok pesantren putri terbaik di jombang, pondok pesantren diniyah putri lampung, pondok pesantren putri terbaik di jawa timur, pondok pesantren putri terbaik, pondok pesantren putri terbaik di jawa barat, pondok pesantren putri terbaik di pekanbaru, pondok pesantren putri terbaik di bogor, pondok pesantren putri terbaik di bekasi, pondok pesantren putri terbaik di indonesia
. dd13lzxja8.pages.dev/15dd13lzxja8.pages.dev/621dd13lzxja8.pages.dev/976dd13lzxja8.pages.dev/171dd13lzxja8.pages.dev/749dd13lzxja8.pages.dev/56dd13lzxja8.pages.dev/714dd13lzxja8.pages.dev/660dd13lzxja8.pages.dev/368dd13lzxja8.pages.dev/775dd13lzxja8.pages.dev/334dd13lzxja8.pages.dev/140dd13lzxja8.pages.dev/514dd13lzxja8.pages.dev/984dd13lzxja8.pages.dev/817
biaya masuk pesantren diniyyah putri lampung