Semasa muda, Al-Ghazali merupakan seorang pemuda yang haus akan ilmu pengetahuan. Ia pendai dalam ilmu tafsir Al Quran, hadis, ilmu kalam, dan filsafat. Beberapa sejarawan Muslim menganggapnya sebagai seorang Mujaddid, yakni seorang pembaru iman yang muncul sekali setiap abad untuk memulihkan iman umat Islam. Selain itu, Imam Al-Ghazali adalah
Al-Ghazali dalam perjalanan intelektualnya, dikenal sebagai sosok ulama terkemuka yang menguasai berbagai bidang keilmuan termasuk ilmu kalam, filsafat, sastra, manthiq, fiqih, ushul fiqih, hadits, bahkan seorang teolog.
Apa yang dinyatakan oleh Imam Al-Ghazali di atas, ia mengatakan bahwa relasi negara dan agama dalam pandangan Sunni (mazhab yang dianut oleh al-Ghazali) Imam Al-Ghazali memandang perlunya sebuah konsep relasi yang membedakan —untuk tidak mengatakan memisahkan- antara agama dan negara demi menyelamatkan penyalahgunaan kekuasaan atas
. dd13lzxja8.pages.dev/134dd13lzxja8.pages.dev/668dd13lzxja8.pages.dev/276dd13lzxja8.pages.dev/577dd13lzxja8.pages.dev/313dd13lzxja8.pages.dev/428dd13lzxja8.pages.dev/381dd13lzxja8.pages.dev/721dd13lzxja8.pages.dev/151dd13lzxja8.pages.dev/657dd13lzxja8.pages.dev/564dd13lzxja8.pages.dev/697dd13lzxja8.pages.dev/573dd13lzxja8.pages.dev/179dd13lzxja8.pages.dev/422
imam ghazali mazhab apa
